Translate

Sabtu, 27 Juni 2015

Penjelasan Macam-macam Kutipan Beserta Contohnya

Sebelum menjelaskan macam-macam kutipan, disini terdapat pengertian dari kutipan. Kutipan adalah salinan kalimat,paragraph,atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya,baik yang terdapat dalam buku,jurnal,baik yang melalui media cetak maupun elektronik.menurut kamus besar bahasa Indonesia,mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya.mengutip itu berbeda dengan plagiat.plagiat adalah mengambul karangan karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat sendiri.

Jenis-jenis Kutipan

Pada umumnya kutipan dapat dibedakan mmenjadi 2 macam, yaitu:

  1. Kutipan langsung (Direct Quotation)
  2. Kutipan Langsung (Direct Quotation) adalah kutipan yang dilakukan persis seperti sumber aslinya, kata-kata yang digunakan sama seperti bahan aslinya.

    Kutipan langsung biasanya digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:

    • untuk mengutip rumus atau model matematika
    • untuk mengutip peraturan-peraturanhukum, surat keputudsan, surat perintah.
    • untuk mengutip peribahasa, puisi, karyadrama, dan kata-kata mutiara.
    • untuk mengutip beberapa definisi yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti.
    • untuk mengutip beberapa pernyataan ilmiah yang jika dinyatakan dalam bentuk lain dikhawatirkan akan kehilangan maknanya.

    Kutipan langsung dibagi menjadi 2,yaitu:

    1. kutipan langsung pendek (short direct quotation)
    2. Adalah kutipan langsung yang panjangnya tidak melebihi tiga baris ketikan. Kutipan yang demikian dimasukkan dalam teks dengan memberikan tanda petik dyantara bahan yang dikutip. Kalau kutipan itu perlu dihilangkan beberapa kata atau bagian dari kalimat, maka pada awal kalimat diberi titik tiga buah.

    3. kutipan langsung panjang (Long Direct Quotation)
    4. Adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih dari tiga baris ketikkan. Kutipan tersebut diberi tempat sendiri, dalam alinea baru yang berdiri sendiri, diketik dengan satu spasi, dan lebar jorokkan kedalam dan kalimat pertama adalah tujuh ketukan huruf dari garis tepi yang baru, sedangkan baris kedua dan seterusnya dimulai sesudah dua ketukan huruf dari garis tepi kiri, serta tidak ditulis antara tanda petik.

  3. Kutipan tidak langsung (Indirect Quotation atau paraphrase)
  4. Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak persis sama seperti bahan aslinya. Kutipan ini merupakan suatu ketikan pokok-pokok pikiran atau ringkasan kesimpulan menurut jalan pikiran dan bahasa pengutip sendiri. Kutipan ini tidak dituliskkan diantara tanda petik, melainkan langsung dimasukkan dalam kalimat atau alinea.

    Kutipan tidak langsung dibedekkan mennjadi dua, yaitu:

    1. Kutipan tidak langsung pendek (short indirect quotation)
    2. adalah kutipan tidak langsung yang terdiri darisatu alinea atau kurang.

    3. Kutipan tidak langsung panjang (long indirect quotation)
    4. adalah kutipan tidak langsung yang terdiri lebih dari satu alinea.

Contoh-contoh Kutipan:

Kutipan Langsung

  1. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ’campur tangan’ pimpinan perusahaan samakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soebroto, 1990:23).
  2. “Ada informasi pesan singkat yang menyesatkan. Kami akan selediki terus karena sumbernya sudah ada,” kata Kepala Bidang (KABID) HUMAS Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, di Jakarta, sabtu (6/3).
  3. “Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata , tangan, atau bagian tubuh lain . . . yang termasuk gerak manipuatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar” (Asim, 1995:315)
  4. Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3).
  5. “Java memisahkan komponen untuk menampilkan keluaran dengan komponen untuk melakukan format keluaran. Keuntungan pemisahan antara lain format keluaran benar-benar sangat kaya melebihi yang dapat diperoleh di C++” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 78)

Kutipan Tidak Langsung

  1. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tidak ada intervensi dalam pengusutan kasus Bank Century yang diduga terindikasi pelanggaran tindak pidana korupsi (Republika, Ahad 7 Maret 2010 halaman 1 ).
  2. Dalam karangannya, lembaga tersebut kembali memperjelas bahwa panggalian tersebut hanya beberapa puluh meter dari masjid Al-Aqsha, dan semakin hari penggaliannya akan semakin di tingkatkan hingga mencapai kedalaman 10 meter, sampai ke area masjid Al-Aqsha (Eramuslim.com,16/3/2010).
  3. Penulisan dengan identasi merupakan konvensi penulisan yang bagus untuk diikuti. Identasi berarti memberi iden setiap menemui blok baru pada blok-blok yang berbeda. Identasi adalah gaya penulisan program bukan bagian bahasa secara teknis, sehingga digunakan untuk memperjelas pembacaan program oleh pemrogram, bukan oleh kompilator. Kompilator menghasilkan keluaran yang sama meski tanpa identasi. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 174)
  4. Polymorphism, yang berarti mempunyai banyak bentuk, merupakan konsep pokok di dalam perancangan berorientasi objek. Dua objek atau lebih dikatakan polymorphic jika mempunyai antarmuka-antarmuka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku berbeda. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 357)
  5. Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf, 1983:3).

Rabu, 24 Juni 2015

Langkah-langkah dan Urutan Karya Ilmiah

BAHASA INDONESIA 2

“Makalah Tentang Langkah-langkah dan Urutan Karya Ilmiah”

Salia Putri

16212792

3EA12

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS GUNADARMA

2015

BAB I

PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG
  2. Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya.

    Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa fakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan secara benar tidaknya serta tidak ditulis secara imiah,karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.

  3. RUMUSAN MASALAH
  4. Dari latar belakang diatas, dapat disimpulkan rumusan permasalahan yaitu:

    1. Bagaimana langkah-langkah karya ilmiah?
    2. Bagaimana urutan dalam pembuatan karya ilmiah?
  5. TUJUAN PENULISAN
  6. Berdasarkan rumusan masalah, maka adapun tujuan penulisan, yaitu:

    1. Untuk memahami langkah-langkah dalam membuat karya ilmiah.
    2. Untuk mengetahui urutan-urutan yang benar dalam karya ilmiah.
  7. MANFAAT PENULISAN
  8. Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu:

    1. Dapat dijadikan sebagai sumber informasi terkait pemahaman mengenai langkah-langkah dan urutan karya ilmiah;
    2. Dapat dijadikan sebagai proses pembelajaran di dalam penulisan makalah.

BAB II

PEMBAHASAN

  1. PENGERTIAN KARYA ILMIAH
  2. Pengertian karya ilmiah menurut Eko Susilo, M. 1995:11, suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya / keilmiahannya.

  3. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN KARYA ILMIAH
  4. Berikut langkah-langkah dalam penyusunan karya ilmiah:

    1. Memilih Topik dan Tema
    2. Pengertian topic dan tema sering dikacaukan. Wahab (1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topic adalah bidang medan atau lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian. Sementara itu, tema diartika sebagai pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang topic yang akan ditulis. Topic yang memang masih terlalu luas harus dibatasi menjadi sebuah tema.

      Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topic adalah hal berikut.

      1. Isu-isu yang masih hangat.
      2. Peristiwa-peristiwa nasinal atau internasional.
      3. Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang dikaitkan dengan permasalahan poltiik, pendidikan, agama, dan lain-lain.
      4. Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot. Dalam pertimbangan ini bila akan menulis karya ilmiah bidang pendidikan maka yang menjadi pertimbangan adalah topic tentang pendidikan.

      Cara yang mudah untuk mencari topic adalah dengan membaca secara cepat berbagai sumber informasi, khususnya tentang pendidikan. Hal ini bertujuan antara lain:

      1. Menetapkan topic yang akan dikembangkan.
      2. Mencari kemungkinan terdapatnya sumber sebanyak mungkin, dan
      3. Mencari verifikasi yang memungkinkan dilaksanakannya kegiatan penulisan atau penelitian.

      Selanjutnya penulis perlu membatasi topic. Karena itu, penulis hendaknya:

      1. Memilih salah satu aspek khusus dari topic yang menjadi pilihannya.
      2. Membatasi waktu dan ruang dari aspek yang telah dipilihnya, dan
      3. Memilih peristiwa khusus dari pembatasan tersebut.

      Selain itu, Wahab (1994:1-2) menyebutkan 3 hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topic.

      • Pertama, penulis dapat memilih topic yang telah menjadi minatnya.
      • Kedua, penulis dapat memilih topic yang diperkirakan dapat mengembangkan minatnya.
      • Ketiga, topic tersebut mengundang rasa ingin tahu penulis.

      Selain ketiga hal itu, latar belakang pengetahuan penulis terhadap topic yang dipilihnya juga sangat berperan. Dalam pemilihan suatu topic, penulis harus memperhatikan 3 kriteria berikut ini:

      1. Penulis harus mampu menangani topic yang menjadi pilihannya.
      2. Penulis mempunya keinginan yang cukup besar utnuk mengerjakan.
      3. Penulis mempunyai sarana, prasarana, dan waktu yang cukup unutk mengembangkan topic pilihannya.

      Setiap topic atau masalah yang dibahas dalam penelitian harus layak. Dalam hal ini, kelayakan suatu masalah penelitian berkaitan dengan banyak faktor. Faktor itu antara lain sebagai berikut.

      1. Kemanfaatan hasil, sejauh mana penelitian terhadap masalah tersebut akan memberikan sumbangan kepada khasanah teori ilmu pengetahuan atau kepada pemecahan masalah-masalah praktis.
      2. Kriteria pengetahuan yang dipermasalahkan, yaitu mempunyai khasanah keilmuan yang dapat dipakai untuk pengajuan hipotesis dan mempunyai kemungkinan mendapatkan sejumlah fakta empiris yang diperlukan guna pengujian hipotesis.
      3. Persyaratan dari segi peneliti, sejauh mana kemampuan peneliti untuk melakukan penelitian. Hal ini setidaknya menyangkut 5 faktor, yaitu: biaya, waktu, alat dan bahan, bekal kemampuan teoritis peneliti, dan penguasaan peneliti terhadap metode penelitian yang akan digunakan.
    3. Mengumpulkan Bahan
    4. setelah memilih topic dan menentukan tema penulisan, penulis mulai mengumpulkan bahan. Bahan bisa didaptkan dari berbagai media cetak maupun elektronika. Bahan-bahan tersebut dikumpulkan terutama yang relevan dengan topic dan tema yang akan ditulis. Pemilihan bahan yang relevan ini bisa dengan cara membaca atau mempelajaro bahan secara sepintas serta menilai kualitas isi bahan. Bahan yang sudah terkumpul tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperkaya pengetahuan penulis dan sebagai landasan teoritis dari karya tulis tersebut.

    5. Merencanakan Kerangka Penulisan
    6. Setelah memilih topic dan menentukan tema penulisan, serta mengumpulkan bahan yang relevan, penulis mulai merencanakan susunan kerangka penulisan. Wahab (1994:29) menyebutkan 3 alasan penulis perlu menyusun kerangka penulisan. 3 alasan tersebut adalah:

      1. Penyusunan kerangka dapat membantu penulis mengorganisasikan ide-idenya.
      2. Penyusunan kerangka mempercepat proses penulisan, dan
      3. Penyusunan kerangka dapat meningkatkan kualitas bahasa.
    7. Penulisan Karya Ilmiah
    8. Setelah kerangka penulisan karya imiah tersusun, langkah selanjutnya yang dilakukan penulis adalah mengembangkan kerangka penulisan karya ilmiah tersebut menjadi paragraf-paragraf pengembangan. Pengembangan sebuah paragraf harus memperhatikan hal-hal berikut ini.

      1. Pilihan kata dalam setiap kalimat dalam paragraf.
      2. Kalimat-kalimat dalam paragraf harus saling mendukung (tidak ada kalimat sumbang, yakni yang tidak mendukung ide pokok dalam paragraf).
      3. Setiap paragraf mengandung satu ide pokok yang dikembangkan dengan beberapa ide penjelas.
      4. Bahasa yang digunakan mengikuti kaidah yang berlaku.
      5. Ejaan dan tanda baca harus diperhatikan.
      6. Ada keterpaduan antara paragraf berikutnya.
    9. Penyuntingan, Revisi dan Draf Final
    10. Setelah kerangka dikembangkan menjadi beberapa paragraf dengan memperhatikan beberapa hal dalam pengembangannya, kegiatan berikutnya adalah penyuntingan. Penyuntingan ini dapat dilakukan oleh penulis itu sendiri, dapat juga dengan bantuan orang lain. Proses penyuntingan ini meliputi beberapa unsur, yaitu:

      1. Teknis penulisan (sistematika, ejaan, dan tanda baca).
      2. Kalimat.
      3. Paragraf.
      4. Bahasa, dan
      5. Isi.

      Setelah melalui proses penyuntingan ini, penulis mulai merevisi karya tulisnya. Pada akhirnya, draf final karya tulis ilmiah tersebut dapat disusun dan dipublikasikan.

  5. URUTAN PENYUSUNAN KARYA ILMIAH
  6. Penyusunan karya ilmiah mempunyai urutan yaitu:

    1. Cover Judul Karya Tulis;
    2. Kata Pengantar;
    3. BAB I (Pendahuluan);
    4. BAB II (Tinjauan Pustaka atau Landasan Teori);
    5. BAB III (Pembahasan);
    6. BAB IV (Penutup);
    7. Daftar Pustaka;
    8. Biodata Penulis.

    Isi dari BAB I atau Pendahuluan adalah:

    1. Latar Belakang;
    2. Perumusan Masalah;
    3. Tujuan Penulisan;
    4. Manfaat Penulisan: Masyarakat, Pemerintah, dan Akademis.

    Isi dari BAB II atau Tinjauan Pustaka adalah teori-teori atau penulisan yang berkaitan dan berguna sebagai penunjang penulisan karya ilmiah yang terkait dengan judul dari penelitian yang dibuat.

    Isi BAB III atau Pembahasan adalah jawaban atas perumusan masalah yang ditinjau berdasarkan tinjauan pustaka dan latar belakang belakang penelitian.

    Isi BAB IV atau Penutup adalah:

    1. Kesimpulan
    2. Saran

    Isi Biodata Penulis:

    1. Nama Penulis
    2. Alamat Penulis
    3. Nomor Telepon
    4. Foto Penulis.

BAB III

PENUTUP

Disemua uraian penutup yang dimuat dalam makalah ini, terdapat beberapa hal yang harus dicermati. Pertama, sebuah karya ilmiah sebagaimana dalam makalah ini adalah suatu pemikiran yang utuh. Karya tersebut merupakan sebuah gagasan lengkap, yang mungkin sangat rumit atau sederhana saja. Dalam menulis karya ilmiah, seorang penulis diharapkan mampu untuk mengkomunikasikan temuan atau gagasan ilmiahnya secara lengkap agar mudah dipahami. Kedua, menulis karya ilmiah berbeda dengan karya imajinatif. Persiapan yang seksama dan pemikiran yang matang dan runtut perlu diperhatikan. Ketiga, dalam menyampaikan pemikirannya, penulis tidak mungkin mengabaikan perkembangan yang terjadi di sekitarnya, khususnya yang terjadi dalam bidang keilmuannya sendiri. Keempat, sarana utama dalam menyusun dan menyampaikan pemikiran adalah bahasa. Bahasa sebuah system komunikasi memiliki aturan-aturan sendiri sekalipun system itu terus berkembang. Terakhir, adalah masalah tanggung jawab, sekalipun kata ini tidak banyak bermunculan dalam buku ini, tulisan-tulisan yang ada mengajak pembaca untuk menyadari bahwa seorang penulis mempunyai berbagai tanggung jawab. Dalam menulis kerangka tulisan ilmiah yang perlu diperhatikan adalah bagian-bagian dalam tulisan ilmiah, terutama dalam jurnal imliah antara lain, judul tulisan, nama dan alamat penulis, abstrak, kata pengantar, permasalahan penelitian, bahan dan cara penelitian, hasil pembahasan, kesimpulan, ucapan terima kasih, dan daftar pustaka.