Translate

Kamis, 23 April 2015

Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Permasalahannya di Kalimantan Barat

A.Kondisi Sumber Daya Manusia di Kalimantan Barat.
Kondisi Sumber Daya Manusia di Kalimantan Barat haruslah kita lihat dari banyak aspek, yaitu aspek pendidikan pengetahuan dan keterampilan sikap mental atau perilaku dan aspek agama. Kondisi SDM dari berbagai aspek inilah yang tercantum dalam pesan-pesan GBHN akan saya jadikan acuan saya untuk memaparkan kondisi SDM yang ada di Kalimantan Barat. Pesan-pesan yang tertulis dalam GBHN tersebut adalah:
1.Manusia sebagai insan harus dibangun kehidupannya, sesuai dengan hakikat pembangunan. Untuk itu kualitas dan kemampunnya harus ditingkatkan untuk mengangkat harkat dan martabatnya.
2.Pembangunan yang dilakasanakan harus mewujudkan keadilan dan pemerataan.
3.Sasaran pembinaan adalah menciptakan kualitas manusia dan masyarakat yang maju dan mandiri, apabila manusianya berkualitas tinggi maka ekonomi masyarakat kuat. Oleh karenanya, titik berat pembangunan memang seharusnya diletakan dibidang ekonomi, tetapi harus seiring dengan perhatian pada peningkatan kualitas SDM-nya sebagai pelaku ekonomi.
4.Tumbuhnya sifat mandiri dalam diri manusia dan masyarakat tersebut dilakukan melalui pemberdayaan peningkatan peran serta, efisiensi dan produktivitas rakyat.
Berdasarkan pesan tersbut diatas, apabila kita melihat indeks pembangunan manusia di Kalimantan Barat sangat jauh tertingal oleh provinsi-provinsi yang ada di Indonesia.Mengacu pada indicator indeks pembangunan manusia, pembinaan kualitas SDM juga sangat terkait erat dengan pembinaan kesehatan dan kesejahteraan sosial, pembinaan pendidikan dan pembinaan ekonomi.
Berbicara mengenai situasi pembinaan dan kecenderungannya di Kalimantan Barat, secara keseluruhan ditemukan gambaran berdasarkan Data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2000, sebagai berikut:
  • Pertumbuhan penduduk di Kalimantan Barat sudah mulai menurun dalam dua decade terakhir. Pertumbuhan penduduk yang rendah ini terkait erat dengan semakin tingginya usia perkawinan, jumlah anak yang berkurang dalam keluarga dan turunnya tingkat melahirkan. Penurunan tingakat kesuburan di antara perempuan usia 20-29 tahun mengidikasikan suksenya program keluarga berencana dan meningkatnya jumlah wanita masuk ke dalam angkatan kerja.
  • Disektor pendidikan tingkat partisipasi sekolah dasar meningkat tajam selama 20 tahun terakhir. Perkembangan dunia pendidikan di Kalimanatan Barat tampaknya cukup mengembirakan dan ini merupakan dukungan yang positif untuk pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar Sembilan tahun sekaligus peningkatan mutu SDM. Indikator keberhasilan tersebut dapat kita ukur melalui perkembangan prasarana SD dan SMP yang ternyata terus bertambah. Pertambahan sekolah tersebut adalah sebagai konsekuensi dari pertambahan murid yang setiap tahunnya cukup besar. Sehubungan dengan itu, jumlah guru juga harus ditambah. Tetapi untuk jenjang pendidikan menengah atas jumlah sekolah mengalami penurunan. Dari sini jelas angka anak putus sekolah juga masih sangat tinggi.
  • Untuk bidang Kesehatan, masih adanya ketimpangan hasil pembangunan antar daerah dan golongan, derajat kesehatan masyarakat yang masih tertinggal dibadingkan dengan provinsi-provinsi lain, dan kurangnya kemandirian dalam pembinaan kesehatan. 
Kondisi tersebut diatas harus menjadi dasar penerapan kebijakan pemerintah daerah, termasuk pertimbangan keuangan dan alokasi anggaran umum maupun anggaran khusus, agar implementasi otonomi daerah di bidang kependudukan kesehatan dan pendidikan di Kalimantan Barat berjalan sesuai yang diharapkan.

B.Permasalahan yang dihadapi dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pokok permasalahannya adalah kepemimpinan pemerintah daerah dan masyarakat memerlukan pembinaan SDM yang berkualitas sebagai pelaksana pembagunan agar mampu dan tangguh untuk mewujudkan tujuan nasional memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dalam pri kehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Permasalahan yang dab ihadapi dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia di Kalimantan Barat terkait dengan dua elemen penting dalam Negara kesatuan Republik Indonesia ini, yaitu Pemerintah dan Masyarakat.
1.Pemerintah
Permasalahan yang diahadapi pemerintah dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia di Kalimantan Barat sangat kompleks yang salah satunya ialah adanya ketidaksesuaian program pemerintah pusat, pemerintah daerah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Pegawai Negeri.Kegagalan pemerintah sering terjadi karena memaksakan pemecahan masalah yang seragam kepada masyarakat yang realitanya terdiri dari kelompok-kelompok yang beragam.Pemerintah juga mengalami kendala dalam beberapa hal sebagai berikut :
a.  Demokrasi yang Perematur.
Kondisi multipartai belum mampu membawa suara asprasi rakyatkarena perwakilan partai politik di MPR/DPR lebih mementingkan kepentingan sempit golongan dari pada kepentingan peningkatan SDM masyarakat di Kalimantan Barat. Masyarakat sendiri belum siap untuk memasuki proses demokrasi dalam kondisi keterbelakangan yaitu kemiskinan dan pendidikan rendah. Kualitas SDM yang menjadi wakil rakyat maupun pemimpin daerah masih memprihatinkankarena dipilih dari anggota partai yang kemampuannya tidak memenuhi fungsi sebagai pemimpin dan penyelenggara pembagunan.
b.  Tekanan Ekonomi Makro
Ketidakmampuan pemerintah untuk melepaskan ketergantungan kepada IMF diperparah dengan tidak jelasnya agenda restruktur ekonomi. Akibatnya nilai tukar rupiah terhadap USD telah menebus nilai psikologis Rp. 10.000,- per USD dan semakin merterpurukan daya beli masyarakat.
c. Tetap Suburnya Praktek KKN.
Banyaknya praktek KKN didalam pemerintahan, bahkan disinyalir bergeser dari istana ke legiselatif dan daerah akan menyulitkan pengembalian kepercayaan Negara sahabat di ASEAN dan calon-calon investor yang ingin menanamkan modalnya di daerah kita.
d. Belum Tegaknya Supermasi Hukum
Hal ini jelas dari maraknya keberanian masyarakat melakukan tindakan yang melawan hukum. Di lainpihak banyak pelanggaran hukum tidak ditindak bahkan terkesan dilindungi jika melibatkan anggota masyarakat yang memiliki kekuasaan atau memiliki kekayaan.
2.Masyarakat
Masyarakat pada dasarnya bersifat majemuk, di mana kekuasaan dan pembagunan tidak terdistribusi secra merata dan akses keberbagaian sumber daya tidak sama. Komunikasi dan kerjasama diantara masyarakat yang majemuk dan aparat perencana pembagunan SDM tidak ada. Masyarakat di lapisan bawah tidak tahu apa yang diperlukannya atau bagaimana memperbaiki nasibnya. Ketergantungan masyarakat kepada bantuan pemerintah untuk mengembangkan diri juga menjadi salah satu permasalahan dalam mengembangkan SDM di Kalimantan Barat.Ketergantungan ini membunuh daya kereatifitas masyarakat yang majemuk dan berakibat pada SDM pada suatu masyarakat.
Sistem sosial dalam masyarakat juga masih tradisonal, yang mempunyai arti pergaulan hidup manusia dalam masyarakat masih tertutup terhadap imformasi dari luar yang akan mengarakan masyarakat tersebut untuk menikatkan SDM-nya.Salah satu penghalang dalam meningkatkan SDM dalam masyarakat, yang dimana lemahnya pemahaman masyarakat terhadap biokrasi kepemerintahan dan kecendrungan oraganisasi-organisasi dalam masyarakat tidak dapat berbuat banyak dalam menikatkan SDM dalam masyarakat itu sendiri. 

C. Usaha yang sudah dilakukan untuk meningkatkan SDM di Kal-Bar.
  a.Pemerintah.
     Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menikatkan   SDM di Kal-Bar antara lain:
     1.Kebijakan Otonomi Daerah.
 Kebijakan ini memberi peluang pelaksanaan pembinaan Kualitas SDM baik pengendalian kuantitas, peningkatan kualitas manapun mobilitas penduduk.Pemerintah daerah mebutuhkan SDM yang berkualitas untuk mengelola sumber kekayaan alam dan potensi daerah lainnya untuk kesejahteraan masyarakat.Otonomi daerah juga memberi peluang semakin dekatnya pelayanan kebutuhan SDM setempat yang mungkin sangat spesifik local.
   2.Kesepakatan global, regional dan nasional.
Menghadapi persaingan global, pemerintah daerah harus menyaipkan SDM yang berdaya saing tinggi.Pemerintah telah mempunyai komitmen dalam kesepakatan global tentang SDM generasi mendatang. Adanya dana hibah dari luar negeri merupakan hasil kesepakatan untuk menikatkan SDM masyarakat.
   3.Amandemen perubahan UUD 1945
Ditambahkanya pasal tambahan tentang Hak Asasi Manusia memberikan peluang kepada pemeritah pusat dan daerah untuk membangkitkan kesadaran setiap warga Negara untuk senantiasa mengembangkan diri untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan penigkatan SDM.
   4.Visi Pemerintah Daerah
Visi yang dimiliki pemerintah daerah Kalimantan Barat, yaitu: “Terwujudnya masyarakat Kalimantan Barat yang beriman, sehat, cerdas, berbudaya, dan sejahtra”. Paradigma baru pembagunan masyarakat yang berwawasan pembinaan tercantum dalam visi tersebut yang mempunyai artinya dalam jangka panjang semua kegiatan pembangunan memperhatikan berbagai aspek kehidupan masyarakat untuk mencapai masyarakat yang sejahtera dan mempunyai SDM berkualitas.
b.Masyarakat.Upaya yang dilakukan masyarakat untuk menigkatkan SDM-nya, antaralain:
1.Kesadaran Masyarakat terhadap Ideologi Bangsa yaitu Pancasila. Dimana masyarakat terlibat dalam mengamalkan elemen-elemen yang ada dalam pancasila, yaitu masyrakat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, cinta tanah air, cerdas dan terampil, berdisiplin tinggi, produktif, kreatif, inovatif, tangguh dan berorientasi kepada peningkatan SDM.
2.Adanya kesetiakawanan dalam Masyarakat. Kesetiakawanan dalam masyarakat merupakan upaya yang diciptakan masyarakat untuk menigkatkan SDM. Masyarakat berinteraksi sosial dengan masyarakat lainnya dalam kehidupan keluarga, pemukiman, pekerjaan, dan kehidupan formal dalam organisasi pemerintah, organisasi sosial kemasyarakatan merupakan wujud kesetiakawanan dalam masyarakat untuk meningkatkan SDM.
3.Keikutsertaan dalam Pemberdayaan Masyarakat.
Masyarakat berperanserta dalam pembangunan masyarakat baik yang berupa fisik maupun berupa pembangunan dalam peningkatan SDM.
4.Melestarikan Adat Budaya dalam Masyarakat.
Dalam komunitas adat Budaya merupakan factor perekat persatuan dan kesatuan bangsa yang cukup dominan.Kebudayaan masyarakat yang sedemikian khas sebagi perpaduan dari keberagaman budaya daerah adalah kekayaan bagsa yang tak ternilai.Melestarikan Adat Budaya dalam masyarakat merupakan upaya pembagunan SDM, yang dimana nilai-nilai yang terkandung didalam Adat Budaya tersebut salah satu penunjang pembangunan SDM suatu masyarakat.
D.Upaya yang harus dilakukan dalam Meningkatkan SDM menurut Saya.
Untuk meningkatkan SDM di Kalimantan Barat, selain beberapa factor yang telah pemerintah dan masyarakat lakukan seperti yang sudah uraikan diatas, ialah melalui pendekatan etika dan moral yang melibatkan peran agama dalam masyarakat.Dan juga kita harus bisa mengkontekstualisasikan pembinaan SDM melalui pendekatan budaya setempat atau budaya local yang ada di wilayah Kalimantan Barat.Berbicara mengenai pendekatan kontektualisasi budaya berarti kita harus berusaha memahami budaya yang menunjang dalam pengembangan SDM masyarakat tersebut.Selain itu juga Pembinaan kulitas SDM yang sehat, mandiri, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi dan berdisiplin haruslah dilakukan sejak dini supaya Kalimatan Barat mempunyai Indeks Pembangunan Manusia yang mampu bersaing dengan daerah lainnya.

Kamis, 16 April 2015

CONTOH KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatu

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah mengenai"Negara-negara yang Menganut Ekonomi Sosialis atau Liberal". Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia di Universitas Gunadarma.

Dalam penulisan makalah ini, saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya teman-teman yang telah membantu dalam memberikan informasi untuk tugas makalah ini sehingga selesai tepat waktu. Dan tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Irwandaru Dananjaya selaku dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia.

Saya sadar makalah ini masih jauh dari sempurna, maka saya mohon kritik dan saran dari para pembaca supaya dikemudian hari saya dapat membuat makalah yang lebih baik. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun untuk para pembaca pada umumnya.

Depok, 17 April 2015

Penulis

Jumat, 03 April 2015

Jurnal Penulisan Ilmiah

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA VARIO DI DEPOK

Salia Putri

Fakultas Ekonomi

Universitas Gunadarma, Depok, Indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi sangatlah penting. Salah satu pilihan sarana angkutan darat yaitu sepeda motor yang merupakan sarana paling diminati. Selain itu pula, sarana transportasi ini praktis dan lincah sehingga dapat mempercepat jarak tempuh untuk melewati kemacetan disetiap perjalanan. Honda Vario merupakan skutermatik pertama yang diproduksi Honda dengan beberapa keunggulan yang belum dimiliki kompetitor merek lain seperti kunci pengaman ganda dan system bahan bakar injeksi. Adanya berbagai kelebihan Honda Vario, ternyata tidak diikuti oleh perkembangan penjualan di pasaran.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas produk (X1), harga (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) sepeda motor Honda Vario di Depok. Lokasi dalam penelitian ini di Kota Depok, karena sebagian besar masyarakat Kota Depok memiliki sepeda motor berbagai merek terutama Honda Vario. Sedangkan obyek yang dipilih adalah responden yang menggunakan sepeda motor Honda Vario.

Dalam penelitian ini, Sampel yang digunakan adalah sebagian pengguna sepeda motor Honda Vario di Kota Depok sebanyak 100 orang. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode non probability sampling dengan teknik convenience sampling. Teknik atau metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menyebar kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda.

Kata Kunci: Kualitas Produk, Harga, Keputusan Pembelian

PENDAHULUAN

Saat ini, sepeda motor tidaklah sulit untuk dimiliki karena masyarakat dapat memperolehnya dengan cara kredit atau tunai. Kemudahan memperoleh sepeda motor serta perilaku masyarakat yang cenderung konsumtif menambah jumlah pengguna sepeda motor dari waktu ke waktu. Persaingan yang semakin ketat membuat produsen sepeda motor berlomba-lomba menciptakan inovasi baru dan aneka jenis varian sepeda motor guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi, sehingga dimasa kini terdapat berbagai jenis sepeda motor dan merek yang bermunculan.

Tidak ingin kalah saing dengan produsen lain ditengah persaingan produk sepeda motor bertransmisi otomatis yang semakin kompetitif dari waktu ke waktu, Honda mengeluarkan produk dengan segmen skutermatik untuk memuaskan konsumen yaitu Honda Vario yang merupakan produk sepeda motor skutermatik yang mengutamakan kepraktisan serta dilengkapi dengan teknologi dari segi keamanan, disamping itu juga dirkenal sebagai motor matik yang memiliki konsumsi bahan bakar yang efisien.

Lokasi dalam penelitian ini di Kota Depok, karena sebagian besar masyarakat Kota Depok memiliki sepeda motor berbagai merek terutama Honda Vario. Sedangkan obyek yang dipilih adalah responden yang menggunakan sepeda motor Honda Vario. Dengan mengambil obyek responden yang menggunakan sepeda motor Honda Vario di Kota Depok, maka hasil penelitian ini dapat mewakili keseluruhan konsumen pengguna skutermatik merek Honda Vario di tempat lain atau hasil penelitian ini dapat digeneralisir.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Produk

Produk adalah sesuatuyang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dipakai, dimiliki,atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk juga dapat diartikan sekelompok sifat-sifat yang berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible) didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer dan pelayanan yang diberikan produsen dan pengecer yang dapat diterima oleh pelanggan sebagai kepuasan yang dapat ditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhan-kebutuhan pelanggan.

Kualitas Produk

Kualitas produk adalah suatu kondisi dinamis yang saling berhubungan meskipun dapat memiliki definisi yang berbeda tetapi produk pada intinya memiliki suatu spesifikasi terhadap suatu barang dan/ atau jasa yang dapat menimbulkan kepuasan yang memenuhi atau melebihi harapan bagi konsumen yang menggunakannya. Dimensi kualitas produk menurut Fandy Tjiptono (2002:25) mengenukakan, bahwa kualitas produk memiliki beberapa dimensi antara lain :

  1. Kinerja (Performance) merupakan karakteristik operasi dan produk inti (core product) yang dibeli.
  2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (Features) yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.
  3. Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Spesification) yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
  4. Keandalan (Realibility) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal pakai.
  5. Daya tahan (Durability) berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis.
  6. Estetika (Easthetica) yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.
  7. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality) merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk. Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut atau ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merek, iklan, reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya.

Pengertian Harga

Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Secara tidak langsung, harga mempengaruhi biaya, karena kuantitas yang terjual terpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan efesiensi produksi. Harga sering kali digunakan sebagai indicator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Disamping itu harga merupakan unsur yang bersifat flesibel, yang artinya dapat diubah dengan cepat. dimensi harga terdiri atas :

  1. Daftar harga (Price List) adalah informasi mengenai harga produk yang ditawarkan agar konsumen mempertimbangkan untuk membeli.
  2. Rabat/Diskon (Discount) adalah tingkat diskon/potongan harga yang diberikan penjual kepada konsumen.
  3. Potongan harga khusus (Allowance) adalah potongan harga khusus oleh potongan harga yang diberikan produsen/penjual kepada konsumen pada saat event tertentu.
  4. Periode pembayaran (Payment Period) adalah kemudahan pembayaran yang diberikan penjual terhadap konsumennya berupa kelonggaran jangka waktu pembayaran yang dilakukan konsumen dalam transaksi pembelian.
  5. Syarat kredit (Credit term) adalah system pembayaran secara kredit yang diberikan produsen/penjual terhadap konsumen dalam jangka waktu yang telah ditentukan dengan tambahan pembayaran berupa bunga yang harus dibayarkan.

Keputusan Pembelian

Pengertian keputusan adalah reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya. Menurut Agustina (2003: 6): “Keputusan adalah pilihan di antara alternatif-alternatif”. Definisi ini mengandung tiga pengertian, yaitu adalah pilihan atas dasar logika atau pertimbangan, ada beberapa alternatif yang harus dipilih dari salah satu yang terbaik, dan ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tersebut.

METODE PENELITIAN

Populasi

Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal lain yang ingin diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna sepeda motor Honda Vario di Kota Depok.

Sampel

Sampel adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga peelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pengguna sepeda motor Honda Vario di Kota Depok sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode non probability sampling dengan teknik convenience sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan sampling secara kebetulan, yang dianggap sebagai anggota sampel adalah orang-orang yang mudah ditemui atau yang berada pada waktu yang tepat, serta mudah dijangkau.

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau andal (reliabel) suatu kuesioner. Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu intrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner atau skala, apakah item-item pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur.

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jawaban responden terhadap pertanyaan ini dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten atau jawaban tidak boleh acak oleh karena masing-masing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama. Jika jawaban terhadap indicator ini acak, maka dapat dikatakan bahwa tidak reliabel (Ghozali,2011:48).

Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh simultan dari beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat atau menguji pengaruh berapa banyak varians dalam variabel terikat yang dijelaskan oleh sekelompok predictor (Sekaran,2006:299).

Uji Koefisien Determinasi

Uji Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang semakin mendekati 1, berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Koefisien determinasi yang digunakan adalah nilai Adjusted R Square karena lebih dapat dipercaya dalam mengevaluasi model regresi.

Uji t

Uji t ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini uji t dilakukan dengan melihat nilai signifikansi pada masing-masing variabel independen.

Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata untuk lebih dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Jika ada perbedaan, dapat diketahui rata-rata variabel manakah yang lebih tinggi. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Uji F ini digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.