Translate

Sabtu, 27 Juni 2015

Penjelasan Macam-macam Kutipan Beserta Contohnya

Sebelum menjelaskan macam-macam kutipan, disini terdapat pengertian dari kutipan. Kutipan adalah salinan kalimat,paragraph,atau pendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang terkenal karena keahliannya,baik yang terdapat dalam buku,jurnal,baik yang melalui media cetak maupun elektronik.menurut kamus besar bahasa Indonesia,mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya.mengutip itu berbeda dengan plagiat.plagiat adalah mengambul karangan karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau pendapat sendiri.

Jenis-jenis Kutipan

Pada umumnya kutipan dapat dibedakan mmenjadi 2 macam, yaitu:

  1. Kutipan langsung (Direct Quotation)
  2. Kutipan Langsung (Direct Quotation) adalah kutipan yang dilakukan persis seperti sumber aslinya, kata-kata yang digunakan sama seperti bahan aslinya.

    Kutipan langsung biasanya digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:

    • untuk mengutip rumus atau model matematika
    • untuk mengutip peraturan-peraturanhukum, surat keputudsan, surat perintah.
    • untuk mengutip peribahasa, puisi, karyadrama, dan kata-kata mutiara.
    • untuk mengutip beberapa definisi yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti.
    • untuk mengutip beberapa pernyataan ilmiah yang jika dinyatakan dalam bentuk lain dikhawatirkan akan kehilangan maknanya.

    Kutipan langsung dibagi menjadi 2,yaitu:

    1. kutipan langsung pendek (short direct quotation)
    2. Adalah kutipan langsung yang panjangnya tidak melebihi tiga baris ketikan. Kutipan yang demikian dimasukkan dalam teks dengan memberikan tanda petik dyantara bahan yang dikutip. Kalau kutipan itu perlu dihilangkan beberapa kata atau bagian dari kalimat, maka pada awal kalimat diberi titik tiga buah.

    3. kutipan langsung panjang (Long Direct Quotation)
    4. Adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih dari tiga baris ketikkan. Kutipan tersebut diberi tempat sendiri, dalam alinea baru yang berdiri sendiri, diketik dengan satu spasi, dan lebar jorokkan kedalam dan kalimat pertama adalah tujuh ketukan huruf dari garis tepi yang baru, sedangkan baris kedua dan seterusnya dimulai sesudah dua ketukan huruf dari garis tepi kiri, serta tidak ditulis antara tanda petik.

  3. Kutipan tidak langsung (Indirect Quotation atau paraphrase)
  4. Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang tidak persis sama seperti bahan aslinya. Kutipan ini merupakan suatu ketikan pokok-pokok pikiran atau ringkasan kesimpulan menurut jalan pikiran dan bahasa pengutip sendiri. Kutipan ini tidak dituliskkan diantara tanda petik, melainkan langsung dimasukkan dalam kalimat atau alinea.

    Kutipan tidak langsung dibedekkan mennjadi dua, yaitu:

    1. Kutipan tidak langsung pendek (short indirect quotation)
    2. adalah kutipan tidak langsung yang terdiri darisatu alinea atau kurang.

    3. Kutipan tidak langsung panjang (long indirect quotation)
    4. adalah kutipan tidak langsung yang terdiri lebih dari satu alinea.

Contoh-contoh Kutipan:

Kutipan Langsung

  1. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ’campur tangan’ pimpinan perusahaan samakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soebroto, 1990:23).
  2. “Ada informasi pesan singkat yang menyesatkan. Kami akan selediki terus karena sumbernya sudah ada,” kata Kepala Bidang (KABID) HUMAS Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Boy Rafli Amar, di Jakarta, sabtu (6/3).
  3. “Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata , tangan, atau bagian tubuh lain . . . yang termasuk gerak manipuatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar” (Asim, 1995:315)
  4. Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3).
  5. “Java memisahkan komponen untuk menampilkan keluaran dengan komponen untuk melakukan format keluaran. Keuntungan pemisahan antara lain format keluaran benar-benar sangat kaya melebihi yang dapat diperoleh di C++” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 78)

Kutipan Tidak Langsung

  1. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan tidak ada intervensi dalam pengusutan kasus Bank Century yang diduga terindikasi pelanggaran tindak pidana korupsi (Republika, Ahad 7 Maret 2010 halaman 1 ).
  2. Dalam karangannya, lembaga tersebut kembali memperjelas bahwa panggalian tersebut hanya beberapa puluh meter dari masjid Al-Aqsha, dan semakin hari penggaliannya akan semakin di tingkatkan hingga mencapai kedalaman 10 meter, sampai ke area masjid Al-Aqsha (Eramuslim.com,16/3/2010).
  3. Penulisan dengan identasi merupakan konvensi penulisan yang bagus untuk diikuti. Identasi berarti memberi iden setiap menemui blok baru pada blok-blok yang berbeda. Identasi adalah gaya penulisan program bukan bagian bahasa secara teknis, sehingga digunakan untuk memperjelas pembacaan program oleh pemrogram, bukan oleh kompilator. Kompilator menghasilkan keluaran yang sama meski tanpa identasi. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 174)
  4. Polymorphism, yang berarti mempunyai banyak bentuk, merupakan konsep pokok di dalam perancangan berorientasi objek. Dua objek atau lebih dikatakan polymorphic jika mempunyai antarmuka-antarmuka yang identik namun mempunyai perilaku-perilaku berbeda. (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007, Hal. 357)
  5. Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf, 1983:3).

Rabu, 24 Juni 2015

Langkah-langkah dan Urutan Karya Ilmiah

BAHASA INDONESIA 2

“Makalah Tentang Langkah-langkah dan Urutan Karya Ilmiah”

Salia Putri

16212792

3EA12

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS GUNADARMA

2015

BAB I

PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG
  2. Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya.

    Bila fakta yang disajikan berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta yang disajikan berupa fakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan secara benar tidaknya serta tidak ditulis secara imiah,karya tulis tersebut termasuk karya tulis non ilmiah.

  3. RUMUSAN MASALAH
  4. Dari latar belakang diatas, dapat disimpulkan rumusan permasalahan yaitu:

    1. Bagaimana langkah-langkah karya ilmiah?
    2. Bagaimana urutan dalam pembuatan karya ilmiah?
  5. TUJUAN PENULISAN
  6. Berdasarkan rumusan masalah, maka adapun tujuan penulisan, yaitu:

    1. Untuk memahami langkah-langkah dalam membuat karya ilmiah.
    2. Untuk mengetahui urutan-urutan yang benar dalam karya ilmiah.
  7. MANFAAT PENULISAN
  8. Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu:

    1. Dapat dijadikan sebagai sumber informasi terkait pemahaman mengenai langkah-langkah dan urutan karya ilmiah;
    2. Dapat dijadikan sebagai proses pembelajaran di dalam penulisan makalah.

BAB II

PEMBAHASAN

  1. PENGERTIAN KARYA ILMIAH
  2. Pengertian karya ilmiah menurut Eko Susilo, M. 1995:11, suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya / keilmiahannya.

  3. LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN KARYA ILMIAH
  4. Berikut langkah-langkah dalam penyusunan karya ilmiah:

    1. Memilih Topik dan Tema
    2. Pengertian topic dan tema sering dikacaukan. Wahab (1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topic adalah bidang medan atau lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian. Sementara itu, tema diartika sebagai pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang topic yang akan ditulis. Topic yang memang masih terlalu luas harus dibatasi menjadi sebuah tema.

      Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan topic adalah hal berikut.

      1. Isu-isu yang masih hangat.
      2. Peristiwa-peristiwa nasinal atau internasional.
      3. Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang dikaitkan dengan permasalahan poltiik, pendidikan, agama, dan lain-lain.
      4. Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot. Dalam pertimbangan ini bila akan menulis karya ilmiah bidang pendidikan maka yang menjadi pertimbangan adalah topic tentang pendidikan.

      Cara yang mudah untuk mencari topic adalah dengan membaca secara cepat berbagai sumber informasi, khususnya tentang pendidikan. Hal ini bertujuan antara lain:

      1. Menetapkan topic yang akan dikembangkan.
      2. Mencari kemungkinan terdapatnya sumber sebanyak mungkin, dan
      3. Mencari verifikasi yang memungkinkan dilaksanakannya kegiatan penulisan atau penelitian.

      Selanjutnya penulis perlu membatasi topic. Karena itu, penulis hendaknya:

      1. Memilih salah satu aspek khusus dari topic yang menjadi pilihannya.
      2. Membatasi waktu dan ruang dari aspek yang telah dipilihnya, dan
      3. Memilih peristiwa khusus dari pembatasan tersebut.

      Selain itu, Wahab (1994:1-2) menyebutkan 3 hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topic.

      • Pertama, penulis dapat memilih topic yang telah menjadi minatnya.
      • Kedua, penulis dapat memilih topic yang diperkirakan dapat mengembangkan minatnya.
      • Ketiga, topic tersebut mengundang rasa ingin tahu penulis.

      Selain ketiga hal itu, latar belakang pengetahuan penulis terhadap topic yang dipilihnya juga sangat berperan. Dalam pemilihan suatu topic, penulis harus memperhatikan 3 kriteria berikut ini:

      1. Penulis harus mampu menangani topic yang menjadi pilihannya.
      2. Penulis mempunya keinginan yang cukup besar utnuk mengerjakan.
      3. Penulis mempunyai sarana, prasarana, dan waktu yang cukup unutk mengembangkan topic pilihannya.

      Setiap topic atau masalah yang dibahas dalam penelitian harus layak. Dalam hal ini, kelayakan suatu masalah penelitian berkaitan dengan banyak faktor. Faktor itu antara lain sebagai berikut.

      1. Kemanfaatan hasil, sejauh mana penelitian terhadap masalah tersebut akan memberikan sumbangan kepada khasanah teori ilmu pengetahuan atau kepada pemecahan masalah-masalah praktis.
      2. Kriteria pengetahuan yang dipermasalahkan, yaitu mempunyai khasanah keilmuan yang dapat dipakai untuk pengajuan hipotesis dan mempunyai kemungkinan mendapatkan sejumlah fakta empiris yang diperlukan guna pengujian hipotesis.
      3. Persyaratan dari segi peneliti, sejauh mana kemampuan peneliti untuk melakukan penelitian. Hal ini setidaknya menyangkut 5 faktor, yaitu: biaya, waktu, alat dan bahan, bekal kemampuan teoritis peneliti, dan penguasaan peneliti terhadap metode penelitian yang akan digunakan.
    3. Mengumpulkan Bahan
    4. setelah memilih topic dan menentukan tema penulisan, penulis mulai mengumpulkan bahan. Bahan bisa didaptkan dari berbagai media cetak maupun elektronika. Bahan-bahan tersebut dikumpulkan terutama yang relevan dengan topic dan tema yang akan ditulis. Pemilihan bahan yang relevan ini bisa dengan cara membaca atau mempelajaro bahan secara sepintas serta menilai kualitas isi bahan. Bahan yang sudah terkumpul tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperkaya pengetahuan penulis dan sebagai landasan teoritis dari karya tulis tersebut.

    5. Merencanakan Kerangka Penulisan
    6. Setelah memilih topic dan menentukan tema penulisan, serta mengumpulkan bahan yang relevan, penulis mulai merencanakan susunan kerangka penulisan. Wahab (1994:29) menyebutkan 3 alasan penulis perlu menyusun kerangka penulisan. 3 alasan tersebut adalah:

      1. Penyusunan kerangka dapat membantu penulis mengorganisasikan ide-idenya.
      2. Penyusunan kerangka mempercepat proses penulisan, dan
      3. Penyusunan kerangka dapat meningkatkan kualitas bahasa.
    7. Penulisan Karya Ilmiah
    8. Setelah kerangka penulisan karya imiah tersusun, langkah selanjutnya yang dilakukan penulis adalah mengembangkan kerangka penulisan karya ilmiah tersebut menjadi paragraf-paragraf pengembangan. Pengembangan sebuah paragraf harus memperhatikan hal-hal berikut ini.

      1. Pilihan kata dalam setiap kalimat dalam paragraf.
      2. Kalimat-kalimat dalam paragraf harus saling mendukung (tidak ada kalimat sumbang, yakni yang tidak mendukung ide pokok dalam paragraf).
      3. Setiap paragraf mengandung satu ide pokok yang dikembangkan dengan beberapa ide penjelas.
      4. Bahasa yang digunakan mengikuti kaidah yang berlaku.
      5. Ejaan dan tanda baca harus diperhatikan.
      6. Ada keterpaduan antara paragraf berikutnya.
    9. Penyuntingan, Revisi dan Draf Final
    10. Setelah kerangka dikembangkan menjadi beberapa paragraf dengan memperhatikan beberapa hal dalam pengembangannya, kegiatan berikutnya adalah penyuntingan. Penyuntingan ini dapat dilakukan oleh penulis itu sendiri, dapat juga dengan bantuan orang lain. Proses penyuntingan ini meliputi beberapa unsur, yaitu:

      1. Teknis penulisan (sistematika, ejaan, dan tanda baca).
      2. Kalimat.
      3. Paragraf.
      4. Bahasa, dan
      5. Isi.

      Setelah melalui proses penyuntingan ini, penulis mulai merevisi karya tulisnya. Pada akhirnya, draf final karya tulis ilmiah tersebut dapat disusun dan dipublikasikan.

  5. URUTAN PENYUSUNAN KARYA ILMIAH
  6. Penyusunan karya ilmiah mempunyai urutan yaitu:

    1. Cover Judul Karya Tulis;
    2. Kata Pengantar;
    3. BAB I (Pendahuluan);
    4. BAB II (Tinjauan Pustaka atau Landasan Teori);
    5. BAB III (Pembahasan);
    6. BAB IV (Penutup);
    7. Daftar Pustaka;
    8. Biodata Penulis.

    Isi dari BAB I atau Pendahuluan adalah:

    1. Latar Belakang;
    2. Perumusan Masalah;
    3. Tujuan Penulisan;
    4. Manfaat Penulisan: Masyarakat, Pemerintah, dan Akademis.

    Isi dari BAB II atau Tinjauan Pustaka adalah teori-teori atau penulisan yang berkaitan dan berguna sebagai penunjang penulisan karya ilmiah yang terkait dengan judul dari penelitian yang dibuat.

    Isi BAB III atau Pembahasan adalah jawaban atas perumusan masalah yang ditinjau berdasarkan tinjauan pustaka dan latar belakang belakang penelitian.

    Isi BAB IV atau Penutup adalah:

    1. Kesimpulan
    2. Saran

    Isi Biodata Penulis:

    1. Nama Penulis
    2. Alamat Penulis
    3. Nomor Telepon
    4. Foto Penulis.

BAB III

PENUTUP

Disemua uraian penutup yang dimuat dalam makalah ini, terdapat beberapa hal yang harus dicermati. Pertama, sebuah karya ilmiah sebagaimana dalam makalah ini adalah suatu pemikiran yang utuh. Karya tersebut merupakan sebuah gagasan lengkap, yang mungkin sangat rumit atau sederhana saja. Dalam menulis karya ilmiah, seorang penulis diharapkan mampu untuk mengkomunikasikan temuan atau gagasan ilmiahnya secara lengkap agar mudah dipahami. Kedua, menulis karya ilmiah berbeda dengan karya imajinatif. Persiapan yang seksama dan pemikiran yang matang dan runtut perlu diperhatikan. Ketiga, dalam menyampaikan pemikirannya, penulis tidak mungkin mengabaikan perkembangan yang terjadi di sekitarnya, khususnya yang terjadi dalam bidang keilmuannya sendiri. Keempat, sarana utama dalam menyusun dan menyampaikan pemikiran adalah bahasa. Bahasa sebuah system komunikasi memiliki aturan-aturan sendiri sekalipun system itu terus berkembang. Terakhir, adalah masalah tanggung jawab, sekalipun kata ini tidak banyak bermunculan dalam buku ini, tulisan-tulisan yang ada mengajak pembaca untuk menyadari bahwa seorang penulis mempunyai berbagai tanggung jawab. Dalam menulis kerangka tulisan ilmiah yang perlu diperhatikan adalah bagian-bagian dalam tulisan ilmiah, terutama dalam jurnal imliah antara lain, judul tulisan, nama dan alamat penulis, abstrak, kata pengantar, permasalahan penelitian, bahan dan cara penelitian, hasil pembahasan, kesimpulan, ucapan terima kasih, dan daftar pustaka.

Kamis, 23 April 2015

Potensi Sumber Daya Manusia (SDM) dan Permasalahannya di Kalimantan Barat

A.Kondisi Sumber Daya Manusia di Kalimantan Barat.
Kondisi Sumber Daya Manusia di Kalimantan Barat haruslah kita lihat dari banyak aspek, yaitu aspek pendidikan pengetahuan dan keterampilan sikap mental atau perilaku dan aspek agama. Kondisi SDM dari berbagai aspek inilah yang tercantum dalam pesan-pesan GBHN akan saya jadikan acuan saya untuk memaparkan kondisi SDM yang ada di Kalimantan Barat. Pesan-pesan yang tertulis dalam GBHN tersebut adalah:
1.Manusia sebagai insan harus dibangun kehidupannya, sesuai dengan hakikat pembangunan. Untuk itu kualitas dan kemampunnya harus ditingkatkan untuk mengangkat harkat dan martabatnya.
2.Pembangunan yang dilakasanakan harus mewujudkan keadilan dan pemerataan.
3.Sasaran pembinaan adalah menciptakan kualitas manusia dan masyarakat yang maju dan mandiri, apabila manusianya berkualitas tinggi maka ekonomi masyarakat kuat. Oleh karenanya, titik berat pembangunan memang seharusnya diletakan dibidang ekonomi, tetapi harus seiring dengan perhatian pada peningkatan kualitas SDM-nya sebagai pelaku ekonomi.
4.Tumbuhnya sifat mandiri dalam diri manusia dan masyarakat tersebut dilakukan melalui pemberdayaan peningkatan peran serta, efisiensi dan produktivitas rakyat.
Berdasarkan pesan tersbut diatas, apabila kita melihat indeks pembangunan manusia di Kalimantan Barat sangat jauh tertingal oleh provinsi-provinsi yang ada di Indonesia.Mengacu pada indicator indeks pembangunan manusia, pembinaan kualitas SDM juga sangat terkait erat dengan pembinaan kesehatan dan kesejahteraan sosial, pembinaan pendidikan dan pembinaan ekonomi.
Berbicara mengenai situasi pembinaan dan kecenderungannya di Kalimantan Barat, secara keseluruhan ditemukan gambaran berdasarkan Data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2000, sebagai berikut:
  • Pertumbuhan penduduk di Kalimantan Barat sudah mulai menurun dalam dua decade terakhir. Pertumbuhan penduduk yang rendah ini terkait erat dengan semakin tingginya usia perkawinan, jumlah anak yang berkurang dalam keluarga dan turunnya tingkat melahirkan. Penurunan tingakat kesuburan di antara perempuan usia 20-29 tahun mengidikasikan suksenya program keluarga berencana dan meningkatnya jumlah wanita masuk ke dalam angkatan kerja.
  • Disektor pendidikan tingkat partisipasi sekolah dasar meningkat tajam selama 20 tahun terakhir. Perkembangan dunia pendidikan di Kalimanatan Barat tampaknya cukup mengembirakan dan ini merupakan dukungan yang positif untuk pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar Sembilan tahun sekaligus peningkatan mutu SDM. Indikator keberhasilan tersebut dapat kita ukur melalui perkembangan prasarana SD dan SMP yang ternyata terus bertambah. Pertambahan sekolah tersebut adalah sebagai konsekuensi dari pertambahan murid yang setiap tahunnya cukup besar. Sehubungan dengan itu, jumlah guru juga harus ditambah. Tetapi untuk jenjang pendidikan menengah atas jumlah sekolah mengalami penurunan. Dari sini jelas angka anak putus sekolah juga masih sangat tinggi.
  • Untuk bidang Kesehatan, masih adanya ketimpangan hasil pembangunan antar daerah dan golongan, derajat kesehatan masyarakat yang masih tertinggal dibadingkan dengan provinsi-provinsi lain, dan kurangnya kemandirian dalam pembinaan kesehatan. 
Kondisi tersebut diatas harus menjadi dasar penerapan kebijakan pemerintah daerah, termasuk pertimbangan keuangan dan alokasi anggaran umum maupun anggaran khusus, agar implementasi otonomi daerah di bidang kependudukan kesehatan dan pendidikan di Kalimantan Barat berjalan sesuai yang diharapkan.

B.Permasalahan yang dihadapi dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pokok permasalahannya adalah kepemimpinan pemerintah daerah dan masyarakat memerlukan pembinaan SDM yang berkualitas sebagai pelaksana pembagunan agar mampu dan tangguh untuk mewujudkan tujuan nasional memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dalam pri kehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Permasalahan yang dab ihadapi dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia di Kalimantan Barat terkait dengan dua elemen penting dalam Negara kesatuan Republik Indonesia ini, yaitu Pemerintah dan Masyarakat.
1.Pemerintah
Permasalahan yang diahadapi pemerintah dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia di Kalimantan Barat sangat kompleks yang salah satunya ialah adanya ketidaksesuaian program pemerintah pusat, pemerintah daerah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Pegawai Negeri.Kegagalan pemerintah sering terjadi karena memaksakan pemecahan masalah yang seragam kepada masyarakat yang realitanya terdiri dari kelompok-kelompok yang beragam.Pemerintah juga mengalami kendala dalam beberapa hal sebagai berikut :
a.  Demokrasi yang Perematur.
Kondisi multipartai belum mampu membawa suara asprasi rakyatkarena perwakilan partai politik di MPR/DPR lebih mementingkan kepentingan sempit golongan dari pada kepentingan peningkatan SDM masyarakat di Kalimantan Barat. Masyarakat sendiri belum siap untuk memasuki proses demokrasi dalam kondisi keterbelakangan yaitu kemiskinan dan pendidikan rendah. Kualitas SDM yang menjadi wakil rakyat maupun pemimpin daerah masih memprihatinkankarena dipilih dari anggota partai yang kemampuannya tidak memenuhi fungsi sebagai pemimpin dan penyelenggara pembagunan.
b.  Tekanan Ekonomi Makro
Ketidakmampuan pemerintah untuk melepaskan ketergantungan kepada IMF diperparah dengan tidak jelasnya agenda restruktur ekonomi. Akibatnya nilai tukar rupiah terhadap USD telah menebus nilai psikologis Rp. 10.000,- per USD dan semakin merterpurukan daya beli masyarakat.
c. Tetap Suburnya Praktek KKN.
Banyaknya praktek KKN didalam pemerintahan, bahkan disinyalir bergeser dari istana ke legiselatif dan daerah akan menyulitkan pengembalian kepercayaan Negara sahabat di ASEAN dan calon-calon investor yang ingin menanamkan modalnya di daerah kita.
d. Belum Tegaknya Supermasi Hukum
Hal ini jelas dari maraknya keberanian masyarakat melakukan tindakan yang melawan hukum. Di lainpihak banyak pelanggaran hukum tidak ditindak bahkan terkesan dilindungi jika melibatkan anggota masyarakat yang memiliki kekuasaan atau memiliki kekayaan.
2.Masyarakat
Masyarakat pada dasarnya bersifat majemuk, di mana kekuasaan dan pembagunan tidak terdistribusi secra merata dan akses keberbagaian sumber daya tidak sama. Komunikasi dan kerjasama diantara masyarakat yang majemuk dan aparat perencana pembagunan SDM tidak ada. Masyarakat di lapisan bawah tidak tahu apa yang diperlukannya atau bagaimana memperbaiki nasibnya. Ketergantungan masyarakat kepada bantuan pemerintah untuk mengembangkan diri juga menjadi salah satu permasalahan dalam mengembangkan SDM di Kalimantan Barat.Ketergantungan ini membunuh daya kereatifitas masyarakat yang majemuk dan berakibat pada SDM pada suatu masyarakat.
Sistem sosial dalam masyarakat juga masih tradisonal, yang mempunyai arti pergaulan hidup manusia dalam masyarakat masih tertutup terhadap imformasi dari luar yang akan mengarakan masyarakat tersebut untuk menikatkan SDM-nya.Salah satu penghalang dalam meningkatkan SDM dalam masyarakat, yang dimana lemahnya pemahaman masyarakat terhadap biokrasi kepemerintahan dan kecendrungan oraganisasi-organisasi dalam masyarakat tidak dapat berbuat banyak dalam menikatkan SDM dalam masyarakat itu sendiri. 

C. Usaha yang sudah dilakukan untuk meningkatkan SDM di Kal-Bar.
  a.Pemerintah.
     Upaya yang dilakukan pemerintah untuk menikatkan   SDM di Kal-Bar antara lain:
     1.Kebijakan Otonomi Daerah.
 Kebijakan ini memberi peluang pelaksanaan pembinaan Kualitas SDM baik pengendalian kuantitas, peningkatan kualitas manapun mobilitas penduduk.Pemerintah daerah mebutuhkan SDM yang berkualitas untuk mengelola sumber kekayaan alam dan potensi daerah lainnya untuk kesejahteraan masyarakat.Otonomi daerah juga memberi peluang semakin dekatnya pelayanan kebutuhan SDM setempat yang mungkin sangat spesifik local.
   2.Kesepakatan global, regional dan nasional.
Menghadapi persaingan global, pemerintah daerah harus menyaipkan SDM yang berdaya saing tinggi.Pemerintah telah mempunyai komitmen dalam kesepakatan global tentang SDM generasi mendatang. Adanya dana hibah dari luar negeri merupakan hasil kesepakatan untuk menikatkan SDM masyarakat.
   3.Amandemen perubahan UUD 1945
Ditambahkanya pasal tambahan tentang Hak Asasi Manusia memberikan peluang kepada pemeritah pusat dan daerah untuk membangkitkan kesadaran setiap warga Negara untuk senantiasa mengembangkan diri untuk pemenuhan kebutuhan dasar dan penigkatan SDM.
   4.Visi Pemerintah Daerah
Visi yang dimiliki pemerintah daerah Kalimantan Barat, yaitu: “Terwujudnya masyarakat Kalimantan Barat yang beriman, sehat, cerdas, berbudaya, dan sejahtra”. Paradigma baru pembagunan masyarakat yang berwawasan pembinaan tercantum dalam visi tersebut yang mempunyai artinya dalam jangka panjang semua kegiatan pembangunan memperhatikan berbagai aspek kehidupan masyarakat untuk mencapai masyarakat yang sejahtera dan mempunyai SDM berkualitas.
b.Masyarakat.Upaya yang dilakukan masyarakat untuk menigkatkan SDM-nya, antaralain:
1.Kesadaran Masyarakat terhadap Ideologi Bangsa yaitu Pancasila. Dimana masyarakat terlibat dalam mengamalkan elemen-elemen yang ada dalam pancasila, yaitu masyrakat yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, cinta tanah air, cerdas dan terampil, berdisiplin tinggi, produktif, kreatif, inovatif, tangguh dan berorientasi kepada peningkatan SDM.
2.Adanya kesetiakawanan dalam Masyarakat. Kesetiakawanan dalam masyarakat merupakan upaya yang diciptakan masyarakat untuk menigkatkan SDM. Masyarakat berinteraksi sosial dengan masyarakat lainnya dalam kehidupan keluarga, pemukiman, pekerjaan, dan kehidupan formal dalam organisasi pemerintah, organisasi sosial kemasyarakatan merupakan wujud kesetiakawanan dalam masyarakat untuk meningkatkan SDM.
3.Keikutsertaan dalam Pemberdayaan Masyarakat.
Masyarakat berperanserta dalam pembangunan masyarakat baik yang berupa fisik maupun berupa pembangunan dalam peningkatan SDM.
4.Melestarikan Adat Budaya dalam Masyarakat.
Dalam komunitas adat Budaya merupakan factor perekat persatuan dan kesatuan bangsa yang cukup dominan.Kebudayaan masyarakat yang sedemikian khas sebagi perpaduan dari keberagaman budaya daerah adalah kekayaan bagsa yang tak ternilai.Melestarikan Adat Budaya dalam masyarakat merupakan upaya pembagunan SDM, yang dimana nilai-nilai yang terkandung didalam Adat Budaya tersebut salah satu penunjang pembangunan SDM suatu masyarakat.
D.Upaya yang harus dilakukan dalam Meningkatkan SDM menurut Saya.
Untuk meningkatkan SDM di Kalimantan Barat, selain beberapa factor yang telah pemerintah dan masyarakat lakukan seperti yang sudah uraikan diatas, ialah melalui pendekatan etika dan moral yang melibatkan peran agama dalam masyarakat.Dan juga kita harus bisa mengkontekstualisasikan pembinaan SDM melalui pendekatan budaya setempat atau budaya local yang ada di wilayah Kalimantan Barat.Berbicara mengenai pendekatan kontektualisasi budaya berarti kita harus berusaha memahami budaya yang menunjang dalam pengembangan SDM masyarakat tersebut.Selain itu juga Pembinaan kulitas SDM yang sehat, mandiri, cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja yang tinggi dan berdisiplin haruslah dilakukan sejak dini supaya Kalimatan Barat mempunyai Indeks Pembangunan Manusia yang mampu bersaing dengan daerah lainnya.

Kamis, 16 April 2015

CONTOH KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatu

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah mengenai"Negara-negara yang Menganut Ekonomi Sosialis atau Liberal". Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Perekonomian Indonesia di Universitas Gunadarma.

Dalam penulisan makalah ini, saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya teman-teman yang telah membantu dalam memberikan informasi untuk tugas makalah ini sehingga selesai tepat waktu. Dan tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Irwandaru Dananjaya selaku dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia.

Saya sadar makalah ini masih jauh dari sempurna, maka saya mohon kritik dan saran dari para pembaca supaya dikemudian hari saya dapat membuat makalah yang lebih baik. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun untuk para pembaca pada umumnya.

Depok, 17 April 2015

Penulis

Jumat, 03 April 2015

Jurnal Penulisan Ilmiah

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA VARIO DI DEPOK

Salia Putri

Fakultas Ekonomi

Universitas Gunadarma, Depok, Indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi sangatlah penting. Salah satu pilihan sarana angkutan darat yaitu sepeda motor yang merupakan sarana paling diminati. Selain itu pula, sarana transportasi ini praktis dan lincah sehingga dapat mempercepat jarak tempuh untuk melewati kemacetan disetiap perjalanan. Honda Vario merupakan skutermatik pertama yang diproduksi Honda dengan beberapa keunggulan yang belum dimiliki kompetitor merek lain seperti kunci pengaman ganda dan system bahan bakar injeksi. Adanya berbagai kelebihan Honda Vario, ternyata tidak diikuti oleh perkembangan penjualan di pasaran.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas produk (X1), harga (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) sepeda motor Honda Vario di Depok. Lokasi dalam penelitian ini di Kota Depok, karena sebagian besar masyarakat Kota Depok memiliki sepeda motor berbagai merek terutama Honda Vario. Sedangkan obyek yang dipilih adalah responden yang menggunakan sepeda motor Honda Vario.

Dalam penelitian ini, Sampel yang digunakan adalah sebagian pengguna sepeda motor Honda Vario di Kota Depok sebanyak 100 orang. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode non probability sampling dengan teknik convenience sampling. Teknik atau metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menyebar kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda.

Kata Kunci: Kualitas Produk, Harga, Keputusan Pembelian

PENDAHULUAN

Saat ini, sepeda motor tidaklah sulit untuk dimiliki karena masyarakat dapat memperolehnya dengan cara kredit atau tunai. Kemudahan memperoleh sepeda motor serta perilaku masyarakat yang cenderung konsumtif menambah jumlah pengguna sepeda motor dari waktu ke waktu. Persaingan yang semakin ketat membuat produsen sepeda motor berlomba-lomba menciptakan inovasi baru dan aneka jenis varian sepeda motor guna memenuhi kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi, sehingga dimasa kini terdapat berbagai jenis sepeda motor dan merek yang bermunculan.

Tidak ingin kalah saing dengan produsen lain ditengah persaingan produk sepeda motor bertransmisi otomatis yang semakin kompetitif dari waktu ke waktu, Honda mengeluarkan produk dengan segmen skutermatik untuk memuaskan konsumen yaitu Honda Vario yang merupakan produk sepeda motor skutermatik yang mengutamakan kepraktisan serta dilengkapi dengan teknologi dari segi keamanan, disamping itu juga dirkenal sebagai motor matik yang memiliki konsumsi bahan bakar yang efisien.

Lokasi dalam penelitian ini di Kota Depok, karena sebagian besar masyarakat Kota Depok memiliki sepeda motor berbagai merek terutama Honda Vario. Sedangkan obyek yang dipilih adalah responden yang menggunakan sepeda motor Honda Vario. Dengan mengambil obyek responden yang menggunakan sepeda motor Honda Vario di Kota Depok, maka hasil penelitian ini dapat mewakili keseluruhan konsumen pengguna skutermatik merek Honda Vario di tempat lain atau hasil penelitian ini dapat digeneralisir.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Produk

Produk adalah sesuatuyang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dipakai, dimiliki,atau dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk juga dapat diartikan sekelompok sifat-sifat yang berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible) didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer dan pelayanan yang diberikan produsen dan pengecer yang dapat diterima oleh pelanggan sebagai kepuasan yang dapat ditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhan-kebutuhan pelanggan.

Kualitas Produk

Kualitas produk adalah suatu kondisi dinamis yang saling berhubungan meskipun dapat memiliki definisi yang berbeda tetapi produk pada intinya memiliki suatu spesifikasi terhadap suatu barang dan/ atau jasa yang dapat menimbulkan kepuasan yang memenuhi atau melebihi harapan bagi konsumen yang menggunakannya. Dimensi kualitas produk menurut Fandy Tjiptono (2002:25) mengenukakan, bahwa kualitas produk memiliki beberapa dimensi antara lain :

  1. Kinerja (Performance) merupakan karakteristik operasi dan produk inti (core product) yang dibeli.
  2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (Features) yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap.
  3. Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Spesification) yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
  4. Keandalan (Realibility) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal pakai.
  5. Daya tahan (Durability) berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis.
  6. Estetika (Easthetica) yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.
  7. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality) merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk. Biasanya karena kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut atau ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merek, iklan, reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya.

Pengertian Harga

Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Secara tidak langsung, harga mempengaruhi biaya, karena kuantitas yang terjual terpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan efesiensi produksi. Harga sering kali digunakan sebagai indicator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau jasa. Disamping itu harga merupakan unsur yang bersifat flesibel, yang artinya dapat diubah dengan cepat. dimensi harga terdiri atas :

  1. Daftar harga (Price List) adalah informasi mengenai harga produk yang ditawarkan agar konsumen mempertimbangkan untuk membeli.
  2. Rabat/Diskon (Discount) adalah tingkat diskon/potongan harga yang diberikan penjual kepada konsumen.
  3. Potongan harga khusus (Allowance) adalah potongan harga khusus oleh potongan harga yang diberikan produsen/penjual kepada konsumen pada saat event tertentu.
  4. Periode pembayaran (Payment Period) adalah kemudahan pembayaran yang diberikan penjual terhadap konsumennya berupa kelonggaran jangka waktu pembayaran yang dilakukan konsumen dalam transaksi pembelian.
  5. Syarat kredit (Credit term) adalah system pembayaran secara kredit yang diberikan produsen/penjual terhadap konsumen dalam jangka waktu yang telah ditentukan dengan tambahan pembayaran berupa bunga yang harus dibayarkan.

Keputusan Pembelian

Pengertian keputusan adalah reaksi terhadap beberapa solusi alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa kemungkinan dari alternatif tersebut bersama konsekuensinya. Menurut Agustina (2003: 6): “Keputusan adalah pilihan di antara alternatif-alternatif”. Definisi ini mengandung tiga pengertian, yaitu adalah pilihan atas dasar logika atau pertimbangan, ada beberapa alternatif yang harus dipilih dari salah satu yang terbaik, dan ada tujuan yang ingin dicapai dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tersebut.

METODE PENELITIAN

Populasi

Populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal lain yang ingin diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna sepeda motor Honda Vario di Kota Depok.

Sampel

Sampel adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga peelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian pengguna sepeda motor Honda Vario di Kota Depok sebanyak 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode non probability sampling dengan teknik convenience sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan sampling secara kebetulan, yang dianggap sebagai anggota sampel adalah orang-orang yang mudah ditemui atau yang berada pada waktu yang tepat, serta mudah dijangkau.

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah (valid) atau andal (reliabel) suatu kuesioner. Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu intrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam kuesioner atau skala, apakah item-item pada kuesioner tersebut sudah tepat dalam mengukur apa yang ingin diukur.

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jawaban responden terhadap pertanyaan ini dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten atau jawaban tidak boleh acak oleh karena masing-masing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama. Jika jawaban terhadap indicator ini acak, maka dapat dikatakan bahwa tidak reliabel (Ghozali,2011:48).

Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh simultan dari beberapa variabel bebas terhadap satu variabel terikat atau menguji pengaruh berapa banyak varians dalam variabel terikat yang dijelaskan oleh sekelompok predictor (Sekaran,2006:299).

Uji Koefisien Determinasi

Uji Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang semakin mendekati 1, berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Koefisien determinasi yang digunakan adalah nilai Adjusted R Square karena lebih dapat dipercaya dalam mengevaluasi model regresi.

Uji t

Uji t ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini uji t dilakukan dengan melihat nilai signifikansi pada masing-masing variabel independen.

Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata untuk lebih dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Jika ada perbedaan, dapat diketahui rata-rata variabel manakah yang lebih tinggi. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Uji F ini digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.

Kamis, 26 Maret 2015

REVIEW JURNAL

JURNAL #1

Judul:

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOTOR HONDA MATIC BEAT (STUDI KASUS PADA PT. NUSANTARA SOLAR SAKTI)

Latar Belakang:

Sepeda motor dianggap kendaraan yang paling mudah untuk mencapai tujuan dan mendukung aktivitas individu sehari-hari. Tingginya kemacetan yang ada dijalan raya membuat sepeda motor merupakan pilihan yang tepat untuk mempermudah dan mempercepat melewati kemacetan di setiap menempuh perjalanan dan dapat menghemat waktu. Sepeda motor sekarang ini tidaklah sulit untuk dimiliki karena masyarakat dapat memiliki sepeda motor tersebut dengan cara kredit dan tunai. Cara kredit dapat dilakukan dengan memenuhi persyaratan tertentu yang diberikan oleh pihak penjual. Masyarakat tidak perlu mengeluarkan dana besar, dengan membayar uang muka kurang lebih Rp 1.000.000,00 dan cicilan kurang lebih Rp 400.000,00 setiap bulan maka dalam waktu tiga tahun kredit, individu dapat memiliki sepeda motor tersebut. Persaingan yang semakin ketat yang ada sekarang ini perusahaan di tuntut untuk menawarkan produk yang berkualitas dan yang mampu mempunyai nilai yang lebih, sehingga berbeda dari produk persaingan, kualitas produk yang menjadi salah satu pertimbangan konsumen sebelum membeli suatu produk. Kualitas produk ditentukan oleh daya tahan, fungsinya dan kegunaannya, dengan adanya kualitas produk yang baik dan terpercaya maka konsumen akan selalu mengingat produk tersebut. PT. Nusantara Surya Sakti berusaha untuk menjual produk yang berkualitas dan mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan produk pesaing misalnya saja Honda Beat. Honda Beat adalah sepeda motor yang berjenis sekuter matic dan dalam peluncuran perdananya sudah langsung menarik konsumen, karena Honda matic mempunyai kualitas mesin terbaik.

Selain dari kualitas produk, pengaruh harga suatu produk juga sangat penting. Jika harga rendah maka permintaan produk yang ditawarkan meningkat dan jika harga produk semakin tinggi maka permintaan produk semakin rendah. Penetapan harga yang tepat akan mendapatkan perhatian yang besar dari konsumen, jika harga yang ditetapkan oleh perusahaan tepat dan sesuai dengan daya beli konsumen maka pemilihan suatu produk akan dijatuhkan pada produk tersebut. Perusahaan menetapkan harga karena berbagai pertimbangan, dimana dalam penetapan harga tersebut disesuaikan juga dengan kualitas produk yang ada. PT. Nusantara Surya Sakti menjual sepeda motor juga memperhatikan harga dan kualitas produknya. PT. Nusantara Surya Sakti memberikan potongan langsung dan memberikan hadiah langsung kepada konsumen yang membeli sepeda motor Honda secara tunai atau kontan. PT Nusantara Surya Sakti juga menerima pembelian sepeda motor dengan cara kredit yang jangka waktunya bisa, 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan, 30 bulan, dan 36 bulan konsumen berhak memilih jangka waktu pembayaran sesuai dengan uang muka yang telah disetorkan.

Selain menawarkan produk yang berkualitas dan penetapan harga, kemampuan perusahaan dalam mengkomunikasikan produk kepada konsumen melalui kegiatan promosi juga merupakan suatu hal penting. Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan-keistimewaan produk dan membujuk konsumen untuk membeli. Strategi promosi menggabungkan periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan dan publisitas menjadi suatu program terpadu untuk berkomunikasi dengan pembeli dan orang lain yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan pembelian. Untuk lebih memperkenalkan produknya, Honda gencar melakukan kegiatan promosi untuk menarik minat beli konsumen Iklan didasari pada informasi tentang keunggulan dan keuntungan suatu produk, yang kemudian disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan ketertarikan pada yang melihat atau mendengarnya, dengan demikian iklan akan mempengaruhi perilaku pembelian konsumen terhadap suatu produk.

Metode:

Populasi

Agar penelitian dapat menghasilkan kesimpulan yang benar maka penulisan memberikan kuesioner yang terlebih dahulu harus menentukan populasi dan sampel. Menurut Sugiyono (2005:71) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli Sepeda Motor Honda Beat di PT Nusantara Surya Sakti tahun 2011 yakni sebanyak 630 orang pengguna sepeda motor matic Honda Beat.

Sampel

Menurut Sugiyono (2005:73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin menggunakan semua populasi, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Yang menjadi sampel penelitian ini adalah konsumen Sepeda Motor Honda Beat di Kota Palembang tahun 2011 pada PT Nusantara Surya Sakti. Pada penelitian ini, dikarenakan jumlah sampel yang akan diambil pada penelitian ini didasarkan pada rumus Slovin (Umar, 2002:78) didapatkan 86 sampel pengguna sepeda motor matic Honda Beat.

Hasil

Hasil Uji Validitas

Uji validitas adalah sebuah pengukuran terhadap data yang diolah dimana menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Untuk mengukur data penelitian, penulis menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada konsumen sepeda motor matic Honda Beat pada PT Nusantara Surya Sakti di Palembang yang menjadi responden. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kuesioner yang di buat dapat diikutkan kepada analisis berikutnya. Adapun teknik yang digunakan untuk uji validitas adalah dengan analisa item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan untuk satu variabel dengan menggunakan Corrected Item-Total Correlation atau bisa disebut dengan rhitung dimana rhitung harus lebih besar dari rtabel. Niali r untuk taraf kepercayaan 95% atau signifikansi 5% (α = 0,05) dapat dicari berdasarkan jumlah responden atau N, karena n=86, maka derajat bebasnya n-k = 86-2 = 84. Nilai rtabel pada dk =84 dan α= 0,05 adalah 0,212 (pada tabel r). Apabila rhitung lebih besar dari rtabel yaitu rhitung lebih besar dari 0,212 (rhitung >0,212) untuk semua item maka data tersebut dinyatakan valid dan kuesioner dapat digunakan dalam analisis berikutnya:

  • Harga

    Hasil pengujian validitas dapat disimpulkan bahwa variabel harga (X1) dikatakan valid, karena rhitung lebih besar dari rtabel, (rhitung > 0,212), sehingga kuesioner yang digunakan dapat diikutkan pada analisis selanjutnya.

  • Kualitas Produk

    Hasil pengujian validitas dapat disimpulkan bahwa variabel Kualitas Produk (X2) dikatakan valid, karena rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung > 0,212), sehingga kuesioner yang digunakan dapat diikutkan pada analisis selanjutnya.

  • Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merk Honda Beat

    Hasil perhitungan rhitung Pengambilan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic Honda Beat (Y) memiliki nilai rhitung yang lebih besar dari rtabel (rhitung > 0,212) ini berarti bahwa data pada variabel harga dan kualitas produk adalah valid, sehingga kuesioner yang dipakai dapat diikutkan pada analisis selanjutnya.

Hasil Uji Reliabilitas

Berdasarkan jumlah kuesioner yang diuji kepada mahasiswa yang menggunakan sepeda motor merk Honda Beat dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (86-2=84) maka didapat nilai rtabel sebesar 0,212, untuk melakukan uji reliabilitas dipergunakan perbandingan ralpha dengan rtabel. Jika ralpha lebih besar dari rtabel (ralpha >0,212) maka semua variabel dinyatakan reliabel atau handal, ralpha sendiri dapat dicari dengan menggunakan rumus untuk menghitung reliabilitas yaitu Cronbach Alpha.Berikut ini tampilan hasil dari perhitungan reliabilitas yang merupakan hasil dari pengujian reliabilitas terhadap masing-masing variabel. Nilai r alpha dari semua variabel yaitu harga dan kualitas produk memiliki nilai yang lebih besar dari rtabel (ralpha > 0,213 ).

Perhitungan (analisis) Koefisien Kolerasi Product Moment

Kolerasi Product Moment digunakan untuk menentukan kuat lemahnya hubungan serta arah antara variabel bebas dan variabel terikat.

  1. Perhitungan (analisis) Koefisien Kolerasi Product Moment variabel Harga (X1) terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda Beat

    Berikut merupakan perhitungan Kolerasi Product Moment variabel Harga (X1) terhadap variabel Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Matic Beat (Y). Tabel yang memperlihatkan hasil kuesioner berupa nilai-nilai yang diperoleh dari perhitungan melalui pengola data dari masing-masing variabel. Ʃxy = 190, Ʃx2 = 543, Ʃy2 = 1101 Setelah mengetahui nilai-nilai tersebut dari tabel pengolah, langkah selanjutnya adalah mencari nilai kolerasi antara variabel Harga (X1) terhadap variabel Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Matic Beat (Y) dengan cara memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus kolerasi Product Moment. Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh nilai koefisien (r) antara Harga dengan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic Honda Beat sebesar 0,25. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X1 (Harga) mempunyai tingkat hubungan yang rendah terhadap variabel Y (Keputusan Pembelian Sepeda Motor Maric Honda Beat), karena terletak antara 0,20 – 0,399. Nilai r di atas lebih besar dari 0 (r > 0), artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu makin besar nilai variabel X1 (Independen), makin besar pula nilai variabel Y (Dependen) atau makin kecil nilai variabel X1 (Independen), maka makin kecil pula nilai variabel Y (Dependen).

  2. Perhitungan (analisis) Koefisien Kolerasi Product Moment variabel Kualitas Produk (X2) terhadap variabel Pengambilan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic Honda Beat

    Berdasarkan perhitungan di atas diperolelh nilai koefisien (r) antara Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic Honda Beat sebesar 0,46. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X1 (Kualitas Produk) mempunyai tingkat hubungan yang rendah terhadap variabel Y (Keputusan Pembelian Sepeda Motor Maric Honda Beat), karena terletak antara 0,30 – 0,499. Nilai r di atas lebih besar dari 0 (r > 0), artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu makin besar nilai variabel X2 (Independen), makin besar pula nilai variabel Y (Dependen) atau makin kecil nilai variabel X2 (Independen), maka makin kecil pula nilai variabel Y (Dependen).

  3. Perhitungan (analisis) Koefisien Kolerasi Product Moment Variabel Harga (X1) Terhadap Variabel Kualitas Produk (X2).

    Berdasarkan perhitungan di atas diperolelh nilai koefisien (r) antara Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic Honda Beat sebesar 0,46. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X1 (Kualitas Produk) mempunyai tingkat hubungan yang rendah terhadap variabel Y (Keputusan Pembelian Sepeda Motor Maric Honda Beat), karena terletak antara 0,30 – 0,499.

Perhitungan (analisis) Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (r²) digunakan untuk menghitung seberapa besar pengaruh variabel bebas (variabel harga dan kualitas produk) terhadap variabel terikat (pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat).

  1. Perhitungan (analisis) Koefisien Determinasi Harga (X1) terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic Honda Beat (Y).

    Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh nilai koefisien determinasi (Kd) sebesar 6,25% yang berarti harga mempunyai pengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat sebesar 6,25% dan sisanya sebesar 93,75% dipengaruhi oleh variabel lainnya.

  2. Perhitungan (analisis) Koefisien Determinasi Kualitas Produk (X2) terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic Honda Beat (Y).

    Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh nilai koefisien determinasi (Kd) sebesar 21,16 % yang berarti kualitas produk mempunyai pengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat sebesar 0,02116% dan sisanya sebesar 78,74% dipengaruhi oleh variabel lainnya.

Uji t (Uji secara Parsial)

Berdasarkan jumlah kuesioner yang diuji terhadap konsumen yang membeli sepeda motor matic Honda Beat dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (86- 2=84) maka dapat dilihat dari ttabel sebesar 1,98861 untuk melakukan uji t dipergunakan perbandingan thitung dengan ttabel. Jika thitung lebih besar dari ttabel (rhitung > 1,98861) maka kolerasi antara variabel bebas terhadap variabel terikat dinyatakan signifikan.

  1. Uji t Harga (X1) Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic Honda Beat (Y)

    Berdasarkan hasil perhitungan uji t diatas didapat nilai signifikansinya adalah 2,21728, maka dapat disimpulkan bahwa variabel harga terhadap pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat signifikan, karena thitung lebih besar dari ttabel (thitung > 1,98861).

  2. Uji t Kualitas Produk (X2) Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic Honda Beat (Y)

    Berdasarkan hasil perhitungan uji t di atas didapat nilai signifikansinya adalah 4,74547, maka dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas produk terhadap pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat signifikan, karena thitung lebih besar dari ttabel (thitung > 1,98861).

Uji F/Anova (Uji secara bersama/simultan)

Berdasarkan hasil perhitungan uji F di atas didapat nilai signifikansinya adalah 0.012 maka dapat disimpulkan bahwa variabel harga dan kualitas produk terhadap pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat tidak mempengaruhi secara signifikan, karena Fhitung lebih kecil dari Ftabel (Fhitung < 2,48).

Regresi Linier Berganda

Berdasarkan perhitungan telah ditemukan harga a = 8,2525 , b1 = -0,0223 dan b2 = 0,8135, Jadi persamaan regresinya Y’ = 8,2525 - 0,0223 X1 + 0,8135 X2. Dimana 8,2525 merupakan angka konstan, -0,0223 merupakan koefisien regresi variabel harga yang menunjukkan nilai negatif, dan 0,8135 merupakan koefisien regresi variabel kualitas produk yang menunjukkan nilai positif.

Kesimpulan:

Hasil penelitian yang dilakukan dengan perhitungan (analisis) atau pembahasan Koefisien Determinasi, dapat diketahui pengaruh variabel harga (X1) terhadap pengmabilan keputusan pembelian sepeda motor Matic Honda Beat (Y) sebesar 6,25% yang berarti harga mempunyai pengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat sebesar 6,25% dan sisanya sebesar 93,75% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. Nilai uji t variabel harga terhadap pengambilan keputusan pembelian sebesar 2,21728 lebih besar dari nilai ttabel sehingga kolerasi antara variabel harga dan pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat dinyatakan signifikan. Nilai uji t variabel kualitas produk terhadap pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat sebesar 4,7454 lebih besar dai nilai ttabel sehingga kolerasi antara variabel kualitas produk dan pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat dinyatakan signifikan. Hasil perhitungan uji F di atas didapat nilai signifikansinya adalah 0.012 maka dapat disimpulkan bahwa variabel harga dan kualitas produk terhadap pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat tidak mempengaruhi secara signifikan, karena Fhitung lebih kecil dari Ftabel (Fhitung < 2,48). Variabel yang paling dominan mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat pada hasil dari perhitungan ini adalah variabel kualitas produk ditunjukkan koefisien regresi sebesar 0, 8135 Dibandingkan niali koefisien regresi variabel kualitas produk.

Link:

http://news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2013/04/PURWATIHERIROCHMAWATI-JE02032012.pdf

JURNAL #2

Judul:

Pengaruh Kepribadian Konsumen pada Pilihan Merek sebagai Konsep Diri pada Kategori Produk

Latar Belakang:

Tujuan utama sebuah pemasaran pada perusahaan atau profit organization adalah untuk mendapatkan keuntungan demi mempertahankan kelangsungan hidupnya dan untuk mengembangkan perusahaan. Pendapat serupa ditulis Dharmmestha dan Handoko (2008) bahwa pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan demi mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi yang mampu menghadirkan kemudahan dan kecepatan akses informasi berkontribusi pada semakin sulitnya memuaskan konsumen masa kini. Mereka menuntut sekaligus customized products, speed, flexibility, quality, superior service, dan cost effective solutions. Konsekuensinya, perusahaan tidak dapat survive tanpa kemampuan memahami setiap pelanggan sasaran dan menawarkan produk dan jasa yang lebih ter-customized kepada mereka (Tjiptono, 2008). Para pemasar juga dituntut untuk mengenal kepribadian konsumen potensialnya demi mengetahui perilaku mereka dan pada akhirnya mendapatkan keuntungan dan memenangkan kompetisi di pasar. Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa para pemasar dituntut untuk mengetahui perilaku konsumennya. Salah satu faktor penentu perilaku konsumen yaitu faktor pribadi, yang mencakup usia dan siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, juga gaya hidup dan nilai. Tiga hal paling penting dalam pembahasan kepribadian adalah kepribadian mencerminkan perbedaan setiap individu, kepribadian tetap dan abadi, kemudian yang terakhir yaitu kepribadian dan konsep diri, juga gaya hidup dan nilai.

Perusahaan mengembangkan sebuah merek dengan mengasosiasikan merek tersebut dengan kepribadian manusia. Banyak pendapat yang mencoba menjelaskan merek dan kepribadian merek. Kotler dan Keller (2009) mengemukakan bahwa merek juga mempunyai kepribadian, dan konsumen mendefinisikan kepribadian merek sebagai bauran spesifik atas ciri-ciri bawaan manusia yang bisa dikatakan dimiliki oleh merek tertentu. Merek mengandung ikatan emosional dengan konsumennya. Untuk dapat membangun merek yang baik, para pemasar hendaknya mengerti dan memahami keunikan pada merek tersebut. Salah satu hal unik yang dimiliki oleh merek adalah kepribadian merek. Kepribadian menjadi semacam pembeda yang membuat diri kita unik dan mudah diingat orang lain. Untuk membedakan produk yang dihasilkan produk pesaing, perusahaan melakukan penambahan nilainilai personality pada merek.

Dalam perkembangannya kepribadian juga dapat dijadikan sebagai strategi dalam pembentukan merek yang baik dan dapat menjadi suatu konsep diri yang dianut oleh konsumen. Namun hal tersebut juga masih menjadi perdebatan apakah konsumen yang menganut kepribadian merek sebagai konsep diri akan memutuskan pembelian pada merek yang mendukung konsep dirinya. Diketahui dari beberapa penelitian bahwa kepribadian konsumen dan kepribadian merek yang dianut sebagai konsep diri konsumen adalah sesuatu yang unik. Kontroversi pengaruh dan hubungan kedua faktor ini masih menjadi pembicaraan hangat sampai saat ini, dan penelitian tentang kepribadian merek masih sedikit sekali dilakukan. Lee (2009) mengatakan bahwa kepribadian konsumen berdampak langsung pada seleksi akhir pemilihan sebuah merek dan merek tersebut mewakili konsep diri yang dianut oleh konsumen tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti bukti empiris kecenderungan konsumen membeli sebuah merek yang mencerminkan kepribadian mereka sendiri atau memilih merek yang mempromosikan konsep diri yang mereka anut (Lee, 2009).

Metode:

Teknik pengumpulan sampel tidak acak (non random sampling) dengan penentuan sampel purposive (purposive sampling) yaitu anggota sampel ditentukan berdasarkan pada ciri tertentu yang dianggap mempunyai hubungan erat dengan ciri populasi. Kriteria yang dipilih untuk menentukan sampel penelitian ini adalah konsumen pemilik salah satu dari lima merek mobil yang menjadi objek penelitian ini. Responden yang menjadi objek tidak harus membeli mobil tersebut secara pribadi, namun pembelian mobil tersebut juga merupakan referensi, permintaan atau ide dari responden.

Hasil:

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas item-item pernyataan kuesioner pada variabel kepribadian merek digunakan Alpha Cronbach. Item-item kuesioner konsep kelas atas dan konsep jujur dikatakan valid jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih dari r tabel (0,159) dengan taraf signif 5%. Hasil analisis data menggunakan bantuan program SPSS didapat hasil bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation untuk semua item pernyataan konsep kelas atas dan konsep jujur dinyatakan valid. Semua item-item pernyataan nilainya diatas (>0,159), artinya semua item-item pernyataan merupakan alat ukur yang baik. Dari hasil uji reliabilitas terhadap variabel kepribadian pekerja keras, kepribadian positif, kepribadian skeptis, kepribadian petualang, konsep kelas atas dan konsep jujur didapatkan hasil bahwa semua item-item tersebut memiliki reliabilitas yang cukup baik yaitu memiliki nilai α > 0,5 atau dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang cukup baik.

Hasil ANOVA

Dari hasil uji ANOVA dinyatakan bahwa terdapat perbedaan penilaian dari pemilik mobil Avanza, Xenia, Jazz, Innova, Rush dalam menilai konsep kelas atas dari sebuah kepribadian merek sebagai konsep diri. Dapat dilihat dari nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 (nilai probabilitas konsep kelas atas = 0,044). Artinya konsumen atau pemilik mobil Avanza, Xenia, Jazz, Innova, dan Rush dapat melihat perbedaan sebuah merek mobil yang mengusung konsep kelas atas menjadi kepribadian mereknya. Dalam hasil analisis Anova pada konsep kelas atas terlihat bahwa mobil Kijang Innova merupakan mobil yang paling berkonsep kelas atas. Hal ini dapat dilihat pada nilai mean konsep kelas atas, terlihat bahwa Kijang Innova memiliki nilai mean paling tinggi di antara mobil Avanza, Xenia, Jazz dan Rush. Kemudian konsumen yang berkepribadian pekerja keras tidak dapat membedakan kepribadian merek pada mobil Avanza, Xenia, Jazz, Innova dan Rush. Mereka menilai sama semua kepribadian merek yang dimiliki kelima merek tersebut. Atau dapat dikatakan bahwa pemilik mobil Avanza, Xenia, Jazz, Innova dan Rush menilai sama atau tidak dapat membedakan kepribadian pekerja keras. Begitu juga pada kepribadian positif, konsumen yang berkepribadian positif juga tidak dapat melihat perbedaan kepribadian merek pada mobil Avanza, Xenia, Jazz, Innova, Rush. Mereka menganggap sama semua merek mobil tersebut. Dari hasil analisis Anova dapat dilihat angka probabilitas value untuk kepribadian pekerja keras (0,086) lebih besar dari nilai signifikansi (0,05) begitu juga dengan nilai probabilitas value kepribadian positif (0,216), kepribadian skeptis (0,088), kepribadian petualang (0,774), dan konsep jujur (0,407). Konsumen atau pemilik mobil Avanza, Xenia, Jazz, Innova dan Rush tidak dapat membedakan merek yang hanya mengedepankan fungsionalnya saja. Konsumen akan menilai sama merek-merek yang menjadikan fungsi produk sebagai identitas merek, tentu saja pada kategori produk yang sama.

Kesimpulan:

Dari hasil uji statistik terhadap data dapat disimpulkan seluruh kepribadian konsumen dalam penelitian ini akan mempengaruhi seleksi konsumen terhadap kepribadian merek yang sesuai dengan konsep diri mereka. Konsumen lebih menyenangi membeli sebuah produk yang sesuai dengan kepribadiannya. Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu sangat sedikit penelitian tentang pengaruh kepribadian konsumen terhadap keribadian merek, karena secara logika kurang wajar bahwa kepribadian konsumen memiliki pengaruh terhadap kepribadian merek. Akan lebih masuk akal jika penelitian mengambil tema pengaruh kepribadian kepribadian merek terhadap kepribadian konsumen, atau mengambil tema tentang pengaruh kepribadian konsumen terhadap preferensi pemilihan kepribadian merek. Kemudian keterbatasan lain menyangkut pemilihan objek penelitian. Sebaiknya penelitian berikutnya memilih objek penelitian yaitu mobil dengan tipe yang sama namun berbeda merek, sebagai contoh pada tipe city car Toyota dengan Yarisnya, Honda dengan Jazz nya, Nissan, dan Mitsubishi, karena dengan pemilihan objek karena jumlahnya atau tingkat ‘kelarisannya’ sedikit sulit untuk digeneralisasi kepribadian dari pemilik, dan seperti membandingkan buah apel dengan buah durian bukan membandingkan buah apel dengan buah apel.

Link:

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=200248&val=6617&title=Pengaruh%20Kepribadian%20Konsumen%20pada%20Pilihan%20Merek%20sebagai%20Konsep%20Diri%20pada%20Kategori%20Produk