Translate

Kamis, 26 Maret 2015

REVIEW JURNAL

JURNAL #1

Judul:

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOTOR HONDA MATIC BEAT (STUDI KASUS PADA PT. NUSANTARA SOLAR SAKTI)

Latar Belakang:

Sepeda motor dianggap kendaraan yang paling mudah untuk mencapai tujuan dan mendukung aktivitas individu sehari-hari. Tingginya kemacetan yang ada dijalan raya membuat sepeda motor merupakan pilihan yang tepat untuk mempermudah dan mempercepat melewati kemacetan di setiap menempuh perjalanan dan dapat menghemat waktu. Sepeda motor sekarang ini tidaklah sulit untuk dimiliki karena masyarakat dapat memiliki sepeda motor tersebut dengan cara kredit dan tunai. Cara kredit dapat dilakukan dengan memenuhi persyaratan tertentu yang diberikan oleh pihak penjual. Masyarakat tidak perlu mengeluarkan dana besar, dengan membayar uang muka kurang lebih Rp 1.000.000,00 dan cicilan kurang lebih Rp 400.000,00 setiap bulan maka dalam waktu tiga tahun kredit, individu dapat memiliki sepeda motor tersebut. Persaingan yang semakin ketat yang ada sekarang ini perusahaan di tuntut untuk menawarkan produk yang berkualitas dan yang mampu mempunyai nilai yang lebih, sehingga berbeda dari produk persaingan, kualitas produk yang menjadi salah satu pertimbangan konsumen sebelum membeli suatu produk. Kualitas produk ditentukan oleh daya tahan, fungsinya dan kegunaannya, dengan adanya kualitas produk yang baik dan terpercaya maka konsumen akan selalu mengingat produk tersebut. PT. Nusantara Surya Sakti berusaha untuk menjual produk yang berkualitas dan mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan produk pesaing misalnya saja Honda Beat. Honda Beat adalah sepeda motor yang berjenis sekuter matic dan dalam peluncuran perdananya sudah langsung menarik konsumen, karena Honda matic mempunyai kualitas mesin terbaik.

Selain dari kualitas produk, pengaruh harga suatu produk juga sangat penting. Jika harga rendah maka permintaan produk yang ditawarkan meningkat dan jika harga produk semakin tinggi maka permintaan produk semakin rendah. Penetapan harga yang tepat akan mendapatkan perhatian yang besar dari konsumen, jika harga yang ditetapkan oleh perusahaan tepat dan sesuai dengan daya beli konsumen maka pemilihan suatu produk akan dijatuhkan pada produk tersebut. Perusahaan menetapkan harga karena berbagai pertimbangan, dimana dalam penetapan harga tersebut disesuaikan juga dengan kualitas produk yang ada. PT. Nusantara Surya Sakti menjual sepeda motor juga memperhatikan harga dan kualitas produknya. PT. Nusantara Surya Sakti memberikan potongan langsung dan memberikan hadiah langsung kepada konsumen yang membeli sepeda motor Honda secara tunai atau kontan. PT Nusantara Surya Sakti juga menerima pembelian sepeda motor dengan cara kredit yang jangka waktunya bisa, 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan, 30 bulan, dan 36 bulan konsumen berhak memilih jangka waktu pembayaran sesuai dengan uang muka yang telah disetorkan.

Selain menawarkan produk yang berkualitas dan penetapan harga, kemampuan perusahaan dalam mengkomunikasikan produk kepada konsumen melalui kegiatan promosi juga merupakan suatu hal penting. Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan-keistimewaan produk dan membujuk konsumen untuk membeli. Strategi promosi menggabungkan periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan dan publisitas menjadi suatu program terpadu untuk berkomunikasi dengan pembeli dan orang lain yang pada akhirnya akan mempengaruhi keputusan pembelian. Untuk lebih memperkenalkan produknya, Honda gencar melakukan kegiatan promosi untuk menarik minat beli konsumen Iklan didasari pada informasi tentang keunggulan dan keuntungan suatu produk, yang kemudian disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan ketertarikan pada yang melihat atau mendengarnya, dengan demikian iklan akan mempengaruhi perilaku pembelian konsumen terhadap suatu produk.

Metode:

Populasi

Agar penelitian dapat menghasilkan kesimpulan yang benar maka penulisan memberikan kuesioner yang terlebih dahulu harus menentukan populasi dan sampel. Menurut Sugiyono (2005:71) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli Sepeda Motor Honda Beat di PT Nusantara Surya Sakti tahun 2011 yakni sebanyak 630 orang pengguna sepeda motor matic Honda Beat.

Sampel

Menurut Sugiyono (2005:73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin menggunakan semua populasi, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Yang menjadi sampel penelitian ini adalah konsumen Sepeda Motor Honda Beat di Kota Palembang tahun 2011 pada PT Nusantara Surya Sakti. Pada penelitian ini, dikarenakan jumlah sampel yang akan diambil pada penelitian ini didasarkan pada rumus Slovin (Umar, 2002:78) didapatkan 86 sampel pengguna sepeda motor matic Honda Beat.

Hasil

Hasil Uji Validitas

Uji validitas adalah sebuah pengukuran terhadap data yang diolah dimana menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Untuk mengukur data penelitian, penulis menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada konsumen sepeda motor matic Honda Beat pada PT Nusantara Surya Sakti di Palembang yang menjadi responden. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kuesioner yang di buat dapat diikutkan kepada analisis berikutnya. Adapun teknik yang digunakan untuk uji validitas adalah dengan analisa item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap butir pertanyaan untuk satu variabel dengan menggunakan Corrected Item-Total Correlation atau bisa disebut dengan rhitung dimana rhitung harus lebih besar dari rtabel. Niali r untuk taraf kepercayaan 95% atau signifikansi 5% (α = 0,05) dapat dicari berdasarkan jumlah responden atau N, karena n=86, maka derajat bebasnya n-k = 86-2 = 84. Nilai rtabel pada dk =84 dan α= 0,05 adalah 0,212 (pada tabel r). Apabila rhitung lebih besar dari rtabel yaitu rhitung lebih besar dari 0,212 (rhitung >0,212) untuk semua item maka data tersebut dinyatakan valid dan kuesioner dapat digunakan dalam analisis berikutnya:

  • Harga

    Hasil pengujian validitas dapat disimpulkan bahwa variabel harga (X1) dikatakan valid, karena rhitung lebih besar dari rtabel, (rhitung > 0,212), sehingga kuesioner yang digunakan dapat diikutkan pada analisis selanjutnya.

  • Kualitas Produk

    Hasil pengujian validitas dapat disimpulkan bahwa variabel Kualitas Produk (X2) dikatakan valid, karena rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung > 0,212), sehingga kuesioner yang digunakan dapat diikutkan pada analisis selanjutnya.

  • Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merk Honda Beat

    Hasil perhitungan rhitung Pengambilan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic Honda Beat (Y) memiliki nilai rhitung yang lebih besar dari rtabel (rhitung > 0,212) ini berarti bahwa data pada variabel harga dan kualitas produk adalah valid, sehingga kuesioner yang dipakai dapat diikutkan pada analisis selanjutnya.

Hasil Uji Reliabilitas

Berdasarkan jumlah kuesioner yang diuji kepada mahasiswa yang menggunakan sepeda motor merk Honda Beat dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (86-2=84) maka didapat nilai rtabel sebesar 0,212, untuk melakukan uji reliabilitas dipergunakan perbandingan ralpha dengan rtabel. Jika ralpha lebih besar dari rtabel (ralpha >0,212) maka semua variabel dinyatakan reliabel atau handal, ralpha sendiri dapat dicari dengan menggunakan rumus untuk menghitung reliabilitas yaitu Cronbach Alpha.Berikut ini tampilan hasil dari perhitungan reliabilitas yang merupakan hasil dari pengujian reliabilitas terhadap masing-masing variabel. Nilai r alpha dari semua variabel yaitu harga dan kualitas produk memiliki nilai yang lebih besar dari rtabel (ralpha > 0,213 ).

Perhitungan (analisis) Koefisien Kolerasi Product Moment

Kolerasi Product Moment digunakan untuk menentukan kuat lemahnya hubungan serta arah antara variabel bebas dan variabel terikat.

  1. Perhitungan (analisis) Koefisien Kolerasi Product Moment variabel Harga (X1) terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Honda Beat

    Berikut merupakan perhitungan Kolerasi Product Moment variabel Harga (X1) terhadap variabel Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Matic Beat (Y). Tabel yang memperlihatkan hasil kuesioner berupa nilai-nilai yang diperoleh dari perhitungan melalui pengola data dari masing-masing variabel. Ʃxy = 190, Ʃx2 = 543, Ʃy2 = 1101 Setelah mengetahui nilai-nilai tersebut dari tabel pengolah, langkah selanjutnya adalah mencari nilai kolerasi antara variabel Harga (X1) terhadap variabel Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Matic Beat (Y) dengan cara memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus kolerasi Product Moment. Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh nilai koefisien (r) antara Harga dengan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic Honda Beat sebesar 0,25. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X1 (Harga) mempunyai tingkat hubungan yang rendah terhadap variabel Y (Keputusan Pembelian Sepeda Motor Maric Honda Beat), karena terletak antara 0,20 – 0,399. Nilai r di atas lebih besar dari 0 (r > 0), artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu makin besar nilai variabel X1 (Independen), makin besar pula nilai variabel Y (Dependen) atau makin kecil nilai variabel X1 (Independen), maka makin kecil pula nilai variabel Y (Dependen).

  2. Perhitungan (analisis) Koefisien Kolerasi Product Moment variabel Kualitas Produk (X2) terhadap variabel Pengambilan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic Honda Beat

    Berdasarkan perhitungan di atas diperolelh nilai koefisien (r) antara Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic Honda Beat sebesar 0,46. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X1 (Kualitas Produk) mempunyai tingkat hubungan yang rendah terhadap variabel Y (Keputusan Pembelian Sepeda Motor Maric Honda Beat), karena terletak antara 0,30 – 0,499. Nilai r di atas lebih besar dari 0 (r > 0), artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu makin besar nilai variabel X2 (Independen), makin besar pula nilai variabel Y (Dependen) atau makin kecil nilai variabel X2 (Independen), maka makin kecil pula nilai variabel Y (Dependen).

  3. Perhitungan (analisis) Koefisien Kolerasi Product Moment Variabel Harga (X1) Terhadap Variabel Kualitas Produk (X2).

    Berdasarkan perhitungan di atas diperolelh nilai koefisien (r) antara Kualitas Produk dengan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic Honda Beat sebesar 0,46. Hal ini menunjukkan bahwa variabel X1 (Kualitas Produk) mempunyai tingkat hubungan yang rendah terhadap variabel Y (Keputusan Pembelian Sepeda Motor Maric Honda Beat), karena terletak antara 0,30 – 0,499.

Perhitungan (analisis) Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi (r²) digunakan untuk menghitung seberapa besar pengaruh variabel bebas (variabel harga dan kualitas produk) terhadap variabel terikat (pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat).

  1. Perhitungan (analisis) Koefisien Determinasi Harga (X1) terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic Honda Beat (Y).

    Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh nilai koefisien determinasi (Kd) sebesar 6,25% yang berarti harga mempunyai pengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat sebesar 6,25% dan sisanya sebesar 93,75% dipengaruhi oleh variabel lainnya.

  2. Perhitungan (analisis) Koefisien Determinasi Kualitas Produk (X2) terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic Honda Beat (Y).

    Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh nilai koefisien determinasi (Kd) sebesar 21,16 % yang berarti kualitas produk mempunyai pengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat sebesar 0,02116% dan sisanya sebesar 78,74% dipengaruhi oleh variabel lainnya.

Uji t (Uji secara Parsial)

Berdasarkan jumlah kuesioner yang diuji terhadap konsumen yang membeli sepeda motor matic Honda Beat dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (86- 2=84) maka dapat dilihat dari ttabel sebesar 1,98861 untuk melakukan uji t dipergunakan perbandingan thitung dengan ttabel. Jika thitung lebih besar dari ttabel (rhitung > 1,98861) maka kolerasi antara variabel bebas terhadap variabel terikat dinyatakan signifikan.

  1. Uji t Harga (X1) Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic Honda Beat (Y)

    Berdasarkan hasil perhitungan uji t diatas didapat nilai signifikansinya adalah 2,21728, maka dapat disimpulkan bahwa variabel harga terhadap pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat signifikan, karena thitung lebih besar dari ttabel (thitung > 1,98861).

  2. Uji t Kualitas Produk (X2) Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Sepeda Motor Matic Honda Beat (Y)

    Berdasarkan hasil perhitungan uji t di atas didapat nilai signifikansinya adalah 4,74547, maka dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas produk terhadap pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat signifikan, karena thitung lebih besar dari ttabel (thitung > 1,98861).

Uji F/Anova (Uji secara bersama/simultan)

Berdasarkan hasil perhitungan uji F di atas didapat nilai signifikansinya adalah 0.012 maka dapat disimpulkan bahwa variabel harga dan kualitas produk terhadap pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat tidak mempengaruhi secara signifikan, karena Fhitung lebih kecil dari Ftabel (Fhitung < 2,48).

Regresi Linier Berganda

Berdasarkan perhitungan telah ditemukan harga a = 8,2525 , b1 = -0,0223 dan b2 = 0,8135, Jadi persamaan regresinya Y’ = 8,2525 - 0,0223 X1 + 0,8135 X2. Dimana 8,2525 merupakan angka konstan, -0,0223 merupakan koefisien regresi variabel harga yang menunjukkan nilai negatif, dan 0,8135 merupakan koefisien regresi variabel kualitas produk yang menunjukkan nilai positif.

Kesimpulan:

Hasil penelitian yang dilakukan dengan perhitungan (analisis) atau pembahasan Koefisien Determinasi, dapat diketahui pengaruh variabel harga (X1) terhadap pengmabilan keputusan pembelian sepeda motor Matic Honda Beat (Y) sebesar 6,25% yang berarti harga mempunyai pengaruh terhadap pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat sebesar 6,25% dan sisanya sebesar 93,75% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. Nilai uji t variabel harga terhadap pengambilan keputusan pembelian sebesar 2,21728 lebih besar dari nilai ttabel sehingga kolerasi antara variabel harga dan pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat dinyatakan signifikan. Nilai uji t variabel kualitas produk terhadap pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat sebesar 4,7454 lebih besar dai nilai ttabel sehingga kolerasi antara variabel kualitas produk dan pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat dinyatakan signifikan. Hasil perhitungan uji F di atas didapat nilai signifikansinya adalah 0.012 maka dapat disimpulkan bahwa variabel harga dan kualitas produk terhadap pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat tidak mempengaruhi secara signifikan, karena Fhitung lebih kecil dari Ftabel (Fhitung < 2,48). Variabel yang paling dominan mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian sepeda motor matic Honda Beat pada hasil dari perhitungan ini adalah variabel kualitas produk ditunjukkan koefisien regresi sebesar 0, 8135 Dibandingkan niali koefisien regresi variabel kualitas produk.

Link:

http://news.palcomtech.com/wp-content/uploads/2013/04/PURWATIHERIROCHMAWATI-JE02032012.pdf

JURNAL #2

Judul:

Pengaruh Kepribadian Konsumen pada Pilihan Merek sebagai Konsep Diri pada Kategori Produk

Latar Belakang:

Tujuan utama sebuah pemasaran pada perusahaan atau profit organization adalah untuk mendapatkan keuntungan demi mempertahankan kelangsungan hidupnya dan untuk mengembangkan perusahaan. Pendapat serupa ditulis Dharmmestha dan Handoko (2008) bahwa pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan demi mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi yang mampu menghadirkan kemudahan dan kecepatan akses informasi berkontribusi pada semakin sulitnya memuaskan konsumen masa kini. Mereka menuntut sekaligus customized products, speed, flexibility, quality, superior service, dan cost effective solutions. Konsekuensinya, perusahaan tidak dapat survive tanpa kemampuan memahami setiap pelanggan sasaran dan menawarkan produk dan jasa yang lebih ter-customized kepada mereka (Tjiptono, 2008). Para pemasar juga dituntut untuk mengenal kepribadian konsumen potensialnya demi mengetahui perilaku mereka dan pada akhirnya mendapatkan keuntungan dan memenangkan kompetisi di pasar. Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa para pemasar dituntut untuk mengetahui perilaku konsumennya. Salah satu faktor penentu perilaku konsumen yaitu faktor pribadi, yang mencakup usia dan siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, juga gaya hidup dan nilai. Tiga hal paling penting dalam pembahasan kepribadian adalah kepribadian mencerminkan perbedaan setiap individu, kepribadian tetap dan abadi, kemudian yang terakhir yaitu kepribadian dan konsep diri, juga gaya hidup dan nilai.

Perusahaan mengembangkan sebuah merek dengan mengasosiasikan merek tersebut dengan kepribadian manusia. Banyak pendapat yang mencoba menjelaskan merek dan kepribadian merek. Kotler dan Keller (2009) mengemukakan bahwa merek juga mempunyai kepribadian, dan konsumen mendefinisikan kepribadian merek sebagai bauran spesifik atas ciri-ciri bawaan manusia yang bisa dikatakan dimiliki oleh merek tertentu. Merek mengandung ikatan emosional dengan konsumennya. Untuk dapat membangun merek yang baik, para pemasar hendaknya mengerti dan memahami keunikan pada merek tersebut. Salah satu hal unik yang dimiliki oleh merek adalah kepribadian merek. Kepribadian menjadi semacam pembeda yang membuat diri kita unik dan mudah diingat orang lain. Untuk membedakan produk yang dihasilkan produk pesaing, perusahaan melakukan penambahan nilainilai personality pada merek.

Dalam perkembangannya kepribadian juga dapat dijadikan sebagai strategi dalam pembentukan merek yang baik dan dapat menjadi suatu konsep diri yang dianut oleh konsumen. Namun hal tersebut juga masih menjadi perdebatan apakah konsumen yang menganut kepribadian merek sebagai konsep diri akan memutuskan pembelian pada merek yang mendukung konsep dirinya. Diketahui dari beberapa penelitian bahwa kepribadian konsumen dan kepribadian merek yang dianut sebagai konsep diri konsumen adalah sesuatu yang unik. Kontroversi pengaruh dan hubungan kedua faktor ini masih menjadi pembicaraan hangat sampai saat ini, dan penelitian tentang kepribadian merek masih sedikit sekali dilakukan. Lee (2009) mengatakan bahwa kepribadian konsumen berdampak langsung pada seleksi akhir pemilihan sebuah merek dan merek tersebut mewakili konsep diri yang dianut oleh konsumen tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti bukti empiris kecenderungan konsumen membeli sebuah merek yang mencerminkan kepribadian mereka sendiri atau memilih merek yang mempromosikan konsep diri yang mereka anut (Lee, 2009).

Metode:

Teknik pengumpulan sampel tidak acak (non random sampling) dengan penentuan sampel purposive (purposive sampling) yaitu anggota sampel ditentukan berdasarkan pada ciri tertentu yang dianggap mempunyai hubungan erat dengan ciri populasi. Kriteria yang dipilih untuk menentukan sampel penelitian ini adalah konsumen pemilik salah satu dari lima merek mobil yang menjadi objek penelitian ini. Responden yang menjadi objek tidak harus membeli mobil tersebut secara pribadi, namun pembelian mobil tersebut juga merupakan referensi, permintaan atau ide dari responden.

Hasil:

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas item-item pernyataan kuesioner pada variabel kepribadian merek digunakan Alpha Cronbach. Item-item kuesioner konsep kelas atas dan konsep jujur dikatakan valid jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih dari r tabel (0,159) dengan taraf signif 5%. Hasil analisis data menggunakan bantuan program SPSS didapat hasil bahwa nilai Corrected Item-Total Correlation untuk semua item pernyataan konsep kelas atas dan konsep jujur dinyatakan valid. Semua item-item pernyataan nilainya diatas (>0,159), artinya semua item-item pernyataan merupakan alat ukur yang baik. Dari hasil uji reliabilitas terhadap variabel kepribadian pekerja keras, kepribadian positif, kepribadian skeptis, kepribadian petualang, konsep kelas atas dan konsep jujur didapatkan hasil bahwa semua item-item tersebut memiliki reliabilitas yang cukup baik yaitu memiliki nilai α > 0,5 atau dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang cukup baik.

Hasil ANOVA

Dari hasil uji ANOVA dinyatakan bahwa terdapat perbedaan penilaian dari pemilik mobil Avanza, Xenia, Jazz, Innova, Rush dalam menilai konsep kelas atas dari sebuah kepribadian merek sebagai konsep diri. Dapat dilihat dari nilai probabilitasnya kurang dari 0,05 (nilai probabilitas konsep kelas atas = 0,044). Artinya konsumen atau pemilik mobil Avanza, Xenia, Jazz, Innova, dan Rush dapat melihat perbedaan sebuah merek mobil yang mengusung konsep kelas atas menjadi kepribadian mereknya. Dalam hasil analisis Anova pada konsep kelas atas terlihat bahwa mobil Kijang Innova merupakan mobil yang paling berkonsep kelas atas. Hal ini dapat dilihat pada nilai mean konsep kelas atas, terlihat bahwa Kijang Innova memiliki nilai mean paling tinggi di antara mobil Avanza, Xenia, Jazz dan Rush. Kemudian konsumen yang berkepribadian pekerja keras tidak dapat membedakan kepribadian merek pada mobil Avanza, Xenia, Jazz, Innova dan Rush. Mereka menilai sama semua kepribadian merek yang dimiliki kelima merek tersebut. Atau dapat dikatakan bahwa pemilik mobil Avanza, Xenia, Jazz, Innova dan Rush menilai sama atau tidak dapat membedakan kepribadian pekerja keras. Begitu juga pada kepribadian positif, konsumen yang berkepribadian positif juga tidak dapat melihat perbedaan kepribadian merek pada mobil Avanza, Xenia, Jazz, Innova, Rush. Mereka menganggap sama semua merek mobil tersebut. Dari hasil analisis Anova dapat dilihat angka probabilitas value untuk kepribadian pekerja keras (0,086) lebih besar dari nilai signifikansi (0,05) begitu juga dengan nilai probabilitas value kepribadian positif (0,216), kepribadian skeptis (0,088), kepribadian petualang (0,774), dan konsep jujur (0,407). Konsumen atau pemilik mobil Avanza, Xenia, Jazz, Innova dan Rush tidak dapat membedakan merek yang hanya mengedepankan fungsionalnya saja. Konsumen akan menilai sama merek-merek yang menjadikan fungsi produk sebagai identitas merek, tentu saja pada kategori produk yang sama.

Kesimpulan:

Dari hasil uji statistik terhadap data dapat disimpulkan seluruh kepribadian konsumen dalam penelitian ini akan mempengaruhi seleksi konsumen terhadap kepribadian merek yang sesuai dengan konsep diri mereka. Konsumen lebih menyenangi membeli sebuah produk yang sesuai dengan kepribadiannya. Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu sangat sedikit penelitian tentang pengaruh kepribadian konsumen terhadap keribadian merek, karena secara logika kurang wajar bahwa kepribadian konsumen memiliki pengaruh terhadap kepribadian merek. Akan lebih masuk akal jika penelitian mengambil tema pengaruh kepribadian kepribadian merek terhadap kepribadian konsumen, atau mengambil tema tentang pengaruh kepribadian konsumen terhadap preferensi pemilihan kepribadian merek. Kemudian keterbatasan lain menyangkut pemilihan objek penelitian. Sebaiknya penelitian berikutnya memilih objek penelitian yaitu mobil dengan tipe yang sama namun berbeda merek, sebagai contoh pada tipe city car Toyota dengan Yarisnya, Honda dengan Jazz nya, Nissan, dan Mitsubishi, karena dengan pemilihan objek karena jumlahnya atau tingkat ‘kelarisannya’ sedikit sulit untuk digeneralisasi kepribadian dari pemilik, dan seperti membandingkan buah apel dengan buah durian bukan membandingkan buah apel dengan buah apel.

Link:

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=200248&val=6617&title=Pengaruh%20Kepribadian%20Konsumen%20pada%20Pilihan%20Merek%20sebagai%20Konsep%20Diri%20pada%20Kategori%20Produk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar