Translate

Jumat, 17 Oktober 2014

ORANG TUA

Aku terlahir sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dan menjadi anak perempuan satu-satunya. Dari kecil, orang tuaku selalu mengajarkan aku bagaimana hidup mandiri terkecuali berangkat sekolah dari TK sampai SMK selalu diantar. Dulu aku sangat manja dengan kedua orang tuaku, terlebih kepada Ayah. Tapi adanya kelahiran seorang adik laki-laki, manja ku kepada mereka mulai berkurang dan aku merasa sayang mereka mulai terbagi.

Pada saat itu pikiran negative merasuki otak ku, aku berpikir bahwa mereka tidak bisa sayang kepadaku lagi dan menuruti semua apa mauku. Jujur saja aku benci kepada adikku, seakan-akan dia mengambil semua perhatian mereka. Mengambil semua yang seharusnya aku dapatkan.

Hingga aku tumbuh dewasa, aku paham mengapa orang tuaku lebih mengutamakan adikku. Karena adikku jauh lebih membutuhkan kasih sayang mereka dan dorongan agar tumbuh dengan baik. Aku merasa sangat menyesal telah berpikiran buruk tentang orang tuaku, padahal mereka melakukan itu untuk kebaikan bersama. Mungkin apa yang aku rasakan, pernah dialami oleh kakak laki-lakiku.

Apa yang sudah dikorbankan mereka untuk kakakku, aku bahkan adikku hingga sekarang anak-anaknya tumbuh dengan dewasa. Dapat menyekolahkan anak-anaknya hingga kejenjang yang sangat tinggi, itu bukanlah hal yang mudah. Entah dengan apa aku harus menggantikan semua pengorbanan mereka, mungkin ketika aku kerja nanti dan memberikan mereka sedikit uang dari hasil jerih payahku itu tidak membayar semua apa yang mereka lakukan.

Kehadiran dan pengorbanan mereka takkan pernah tergantikan dengan apapun, walaupun aku suka membantah dengan perintahnya tapi jauh dilubuk hatiku, aku sangat mencintai mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar