Translate

Rabu, 05 Desember 2012

MELESTARIKAN KEBUDAYAAN SENI TARI DI INDONESIA

Sebelum membahas topik diatas, apakah kawan-kawan tau apa arti dari Kebudayaan ???

Kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta yaitu Buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari Budhi (budi/akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi selanjutnya.
Indonesia adalah negara yang kaya akan warisan budaya, mulai dari kesenian maupun warisan budaya lainnya, dan diantara sekian banyak warisan budaya, seni tari adalah salah satunya. Dalam perkembangan nya, seni tari tradisional mengalami sedikit penurunan dari peminat, generasi sekarang semakin sedikit yang melestarikan tari tradisional, sehingga keberadaan seni tari sudah mulai "Mengkhawatirkan". Hanya ada beberapa mereka yang masih mau mempertahankan eksistensi kesenian tersebut.
Jangan sampai bangsa lain merasa lebih mencintai dan memiliki atau bahkan merasa bahwa kita adalah milik mereka. Bahkan salah satu kesenian tari kita diklaim oleh Negara Malaysia, negeri jiran itu memasukkan tari Tor-Tor sebagai peninggalan nasiona mereka. Malaysia dengan berani akan meregistrasikan kebudayaan itu berdasarkan Bab 67 Undang-Undang Peninggalan Nasional 2005.
Sebelumnya, Malaysia pernah mengklaim sejumlah kesenian asal indonesia sebagai milik mereka. Malaysia pernah menampilkan tari Pendet asal Bali dalam video iklan "Enigmatic Malaysia" di Discovery Channel.
Malaysia mengaku terjadi kesalahpahaman, bukan diklaim sebagai negara itu tetapi hanya saja usulan pencatatan terhadap warisan budaya yang dimiliki komunitas Mandailing di Malaysia, dimana budaya itu merupakan dari Sumatera Utara mayoritas publik tidak percaya dengan pemerintah Malaysia loh kawan !!! karena pemerintah malaysia mengatakan pendaftaran tari Tor-Tor sebagai warisan budaya negaranya, hanya dimaksudkan untuk melestarikan budaya saja dan tidak dimaksudkan untuk mengklaim sebagai milik negaranya. Aksi klaim ini memancing reaksi keras dari masyarakat indonesia. Bahkan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat itu sempat marah atas klaim itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar